NIIS Pakistan Mendapat Dana Yang Dikirim Melalui AS
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Yousaf Al Salafi, seorang komandan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau Daish di Pakistan, mengaku bahwa dia menerima dana yang dikirim melalui Amerika Serikat.
Dia mengungkapkan hal itu dalam keterangan pada penyidik seperti dilaporkan situs berita Pakistan, The Express Tribune, hari Rabu (28/1). Selama penyelidikan, Yousaf Al Salafi mengungkapkan bahwa dia mendapatkan pendanaan yang dikirim melalui Amerika untuk menjalankan organisasi itu di Pakistan.
‘’Dia merekrut orang-orang muda untuk berperang di Suriah," kata sumber yang mengetahui rahasia penyelidikan mengungkapkan dengan tidak bersedia disebutkan namanya.
Lembaga penegak Pakistan menyebutkan pada 22 Januari bahwa mereka menangkap Al Salafi, bersama dengan dua rekannya, dalam serangan di Lahore. Namun, sumber itu mengungkapkan bahwa Al Salafi sebenarnya ditangkap pada satu hari di bulan Desember tahun lalu, dan hal itu baru diungkapkan pada 22 Januari.
Al Salafi berdarah Pakistan-Suriah. Dia masuk Pakistan melalui Turki lima bulan lalu. Sebelumnya, dilaporkan bahwa dia menyeberang ke Turki dari Suriah dan tertangkap di sana. Namun dia berhasil melarikan diri dari Turki dan mencapai Pakistan untuk membangun NIIS di wilayah tersebut.
Sumber itu mengatakan bahwa penangkapan Al Salafi juga disampaikan kepada Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, dalam kunjungannya ke Islamabad. "Hal itu juga disampaikan kepadan Kepala CENTCOM, Jenderal Lloyd Austin selama kunjungannya ke Islamabad awal bulan ini," kata seorang sumber.
Al Salafi mengaku bahwa dia, bersama anak buah di Pakistan, dilaporkan sebagai imam masjid, merekrut orang untuk mengirim mereka ke Suriah dan medapatkan dana sekitar US$ 600 per orang yang pergi ke Suriah.
"AS mengecam kegiatan NIIS, dan menyayangkan belum mampu menghentikan pendanaan organisasi ini, yang sedang disalurkan melalui AS," kata seorang sumber.
"AS harus menghentikan kesan pembiayaan kelompok itu untuk kepentingan sendiri dan melancarkan serangan terhadap organisasi itu di Irak, bukan di Suriah," kata sumber itu.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...