Nilai Impor Lampung Turun
BANDAR LAMPUNG, SATUHARAPAN.COM – Nilai impor Provinsi Lampung pada Juni 2015 mencapai 209,5 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau mengalami penurunan sebesar 8,1 juta dolar AS (3,70 persen) bila dibandingkan Mei 2015 sebesar 217,6 juta dolar AS.
"Nilai impor tersebut lebih rendah 109,1 juta dolar AS atau 34,24 persen dibanding Juni 2014 yang tercatat 318,6 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Adhi Wiriana, di Bandarlampung, Kamis (16/7).
Ia mengatakan, penurunan impor terjadi pada ampas/sisa industri makanan sebesar 11,7 juta dolar AS (40,60 persen), gula dan kembang gula sebesar 0,4 juta dolar AS (2,41 persen).
Sedangkan peningkatan impor terjadi pada tiga golongan barang utama, yaitu binatang hidup naik 18,9 juta dolar AS (369,84 persen), mesin/peralatan listrik naik 9,4 juta dolar AS, dan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar 7 juta dolar AS.
Namun, sebaliknya pada impor migas terjadi penurunan sebesar 17,7 juta dolar AS (14,40 persen).
Andil impor migas terhadap total impor Provinsi Lampung pada Juni 2015 mencapai 50,31 persen, kemudian diikuti lima golongan barang utama sebesar 37,78 persen.
Rinciannya sebagai berikut. Binatang hidup memiliki andil impor sebesar 11,49 persen, gula dan kembang gula sebesar 8,48 persen, dan ampas/sisa industri makanan mencapai 8,16 persen. Sementara itu, mesin-mesin/pesawat mekanik mencapai 4,95 persen dan mesin/peralatan listrik mencapai 4,71 persen.
Pemasok barang impor ke Provinsi Lampung pada Juni 2015 berasal dari berbagai negara, mulai dari kawasan Uni Emirat Arab hingga Amerika Latin.
Menurut kelompok negara utama yang berasal dari Uni Emirat Arab nilai pasokan barang impor mencapai 56,4 juta dolar AS sementara Australia mencapai 41,2 juta dolar AS.
Adapun Nigeria mampu memasok barang impor ke Provinsi Lampung hingga mencapai nilai 21,5 juta dolar AS dan nilai pasokan impor dari Tiongkok sebesar 10,1 juta dolar AS. Sedangkan Amerika Serikat dan Argentina masing-masing mencapai 9,6 juta dolar AS dan 5,6 juta dolar AS.
"Jika dilihat menurut kelompok negara, impor terbesar berasal dari kelompok negara utama lainnya mencapai 144,3 juta dolar AS, kemudian diikuti negara ASEAN sebesar 48,2 juta dolar AS, dan Uni Eropa sebesar 4,2 juta dolar AS," kata Wiriana menjelaskan.(Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka dalam Pertempu...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia mela...