Nusron Wahid: Tarik Buku TK Bermuatan Radikalisme
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua BPNU Bidang Pengkaderan, Nusron Wahid, meminta pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menarik semua buku pelajaran anak taman kanak-kanak (TK) yang di dalamnya terdapat konten penyebaran paham radikalisme.
"Ini sangat bahaya, sehingga pemerintah harus bertindak cepat. Sisir semua daerah yang ada peredaaran buku itu dan segera tarik dari peredaaran. Pemerintah jangan membiarkan anak-anak kita dirusak pikirannya dengan penyelundupan paham radikalis," kata Nusron Wahid, di Jakarta, Kamis (21/1).
Menurut mantan Ketua Umum GP Ansor itu, buku-buku tersebut harus segera dicabut dari peredaran karena berpotensi menjadi sarana cuci otak agar generasi bangsa mulai tertanam paham radikalisme sejak dini.
Ia juga meminta pemerintah beserta pihak berwajib melakukan penyelidikan apakah ada unsur penghasutan dan penyebaran ajaran radikalis yang kecenderungannya membenarkan praktik kekerasan dengan mengatasnamakan jihad.
Sebab, di dalam buku itu memang terdapat kalimat dan kata-kata yang selama ini identik dengan pemahaman radikalis untuk membenarkan terorisme.
Buku yang ditemukan oleh GP Ansor di Depok, Jawa Barat, berisi kata-kata seperti “gelora hati ke Saudi”, “bom”, “sahid di medan jihad”, “selesai raih bantai Kiai”. Kemudian ada juga kalimat dan kata-kata “rela mati bela agama”, “gegana ada dimana”, “bila agama kita dihina kita tiada rela”, “basoka dibawa lari”, dan “kenapa fobi pada agama”.
"Menurut kami, ini memenuhi syarat secara hukum agar penulisnya diperiksa. Tidak boleh yang seperti ini dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja mengingat persoalan terorisme di bangsa ini benar-benar sudah jadi ancaman nyata. Apakah kita mau membiarkan anak-anak kita sejak kecil sudah dicekoki paham seperti itu?" tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, GP Ansor menemukan buku pelajaran untuk tingkat taman kanak-kanak yang berbau unsur radikalisme beredar di Depok, Jawa Barat. Penemuan tersebut berdasarkan adanya laporan orangtua salah satu murid TK yang ada di Depok pada Selasa (19/1).
Buku berbau unsur radikalisme itu dikemas dalam bentuk metode belajar membaca praktis berjudul “Anak Islam Suka Membaca”. Di dalam buku tersebut terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme.
Buku tersebut dicetak pertama tahun 1999 kemudian tahun 2015 sudah mencapai cetakan ke-167.
Penerbitnya Pustaka Amanah alamatnya di Jalan Cakra No 30 Kauman, Solo, dengan penulis Murani Musta`in.
Menurut informasi yang didapatkan Sekjen GP Ansor Adung Abdurrochman, Murani Musta`in merupakan istri dari Ayip Syafruddin yang merupakan pemimpin kelompok Laskar Jihad di Solo.(Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...