OASE: Agama Sering Jadi Monster Perampas HAM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Organization Ahlulbayt for Social Support and Education (OASE) menilai penyebab terjadi kekerasan atas nama agama yang menyerang keyakinan berbeda adalah penerjamahan agama yang keliru. Karena kepentingan politik dan ekonomis, menurut OASE, agama sering dijadikan monster untuk merampas hak-hak manusia paling mendasar, bukan alat menyebar kasih sayang.
Oleh karena itu, pada Rabu (25/3), bertempat di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara Lantai 2, Jalan Medan Merdeka Selatan No 17, Jakarta Pusat, OASE menyelenggarakan Seminar Nasional Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Agama dan Kepercayaan di Indonesia ‘Risalat Al-Huquq Umam As Sajjad as: Kitab Hak Asasi Manusia Pertama dalam Sejarah Agama’.
Tujuannya, menampilkan perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang HAM, secara khusus pandangan berbagai agama dan kepercayaan pada Risalatul Huquq. Selain itu, seminar ini juga ingin menunjukan bahwa penghormatan pada hak-hak asasi manusia, teristimewa kebebasan beragama adalah ajaran semua penyembah Tuhan dan terdapat dalam kitab suci berbagai keyakinan.
Turut hadir sekaligus menjadi pembicara dalam acara tersebut Romo Frans Magnis (tokoh Katolik), Romo Danie Byantoro (tokoh Gereja Ortodox Indonesia), Pendeta Albertus Patty (Persatuan Gereja-gereja di Indonesia/PGI), Engkus Ruswana (Majelis Luhur Kepercayaan), Biksu Nyanabhadra (Majelis Budhayyana Indonesia), Misbahul Munir (Komisi Fatwa MUI), Zafrullah Pontoh (Jama’ah Ahmadiyah Indonesia), Jalaluddin Rakhmat (Anggota Komisi VIII DPR RI), dan Imdadun Rahmat (Komisioner Komisi Nasional HAM).
OASE pun sepekat mengatakan gerakan kekerasan atas nama agama di Indonesia sekarang telah melanggar esensi dari aaran agama masing-masing. OASE meminta perhatian pemerintah untuk hadir dan melindungi kebebasan beragama setiap Warga Negara Indonesia.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...