Obama Menolak Hadir, Netanyahu Tetap Pidato di DPR AS
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu akan tetap menghormati Amerika Serikat (AS), walau dalam posisi perang dingin dengan negara adidaya tersebut.
“Saya menghormati Gedung Putih dan presiden AS namun dalam satu subjek penting, adalah tugas saya untuk melakukan segala cara demi keamanan Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah kampanye di sebuah permukiman di Tepi Barat, seperti tertuang AFP, Rabu (25/2)
Benjamin mengatakan dirinya menghormati Presiden Barack Obama namun menekankan bahwa ia tidak memiliki pilihan selain ke Amerika Serikat untuk melobi penolakan terhadap upaya mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran. “Berdasarkan kesepakatan yang sedang dipersiapkan, kami memiliki alasan untuk khawatir... jika beberapa negara besar dunia mencapai kesepakatan dengan Iran,” Netanyahu menambahkan.
New York Times beberapa hari lalu menjelaskan bahwa Netanyahu dan Obama telah memilih untuk mengintensifkan konflik yang sedang berlangsung diantara mereka berdua daripada menguranginya. Surat kabar yang berpusat di New York tersebut menjelaskan bahwa para pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS juga tidak banyak mencari solusi atas perbedaan pendapat yang sudah berlangsung selama enam tahun terakhir, yang diikuti oleh upaya saling menahan diri dari kedua pemimpin.
Ketua parlemen John Boehner mengumumkan bahwa ia telah mengundang Netanyahu untuk berpidato di depan Kongres tanpa terlebih dahulu memberitahu presiden, Obama mengatakan ia akan menolak untuk bertemu dengan pemimpin Israel itu dalam kunjungannya ke AS.
Pemerintahan Netanyahu selalu menentang kesepakatan dengan Teheran terkait program nuklirnya, dan dia dijadwalkan akan berpidato di hadapan Kongres AS tentang subjek tersebut pada Selasa, atas undangan Ketua DPR John Boehner, tokoh dari partai Republik. Obama dan tokoh Demokrat lain mengatakan bahwa mereka tidak akan menghadiri pidato tersebut. Obama mengatakan bahwa kehadirannya akan dianggap sebagai partisan menjelang pemilu Israel pada Maret mendatang. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...