Obama Optimistis Kongres AS Setujui Perjanjian TPP
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, hari Senin (1/8) mengatakan bahwa ia optimistis Kongres AS akan menyetujui perjanjian perdagangan Kemitraan Trans Pasifik atau TPP yang mencakup 12 negara.
Presiden Barack Obama menyatakan rasa optimistisnya soal perjanjian TPP, meskipun kedua kandidat presiden tahun 2016, Hillary Clinton dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik menentangnya.
Obama yang akan berakhir masa jabatannya pada bulan Januari mendatang menyampaikan perkiraannya hari Senin (1/8) dalam wawancara dengan harian Straits Times. Pernyataan Obama itu menjelang kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong ke Washington yang berpuncak pada jamuan makan malam kenegaraan di Gedung Putih hari Selasa (2/8) malam.
Tapi Presiden Obama mengakui persetujuan Kongres terhadap pemberlakuan perjanjian itu akan sulit di Amerika di mana banyak pekerja dirugikan karena para majikan memindahkan operasinya ke Luar Negeri atau memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan produksi sambil memangkas tenaga kerjanya.
“Masalah politik di seputar perdagangan bisa sangat sulit, khususnya dalam tahun pemilu,” kata Obama.
“Ada keprihatinan beralasan dan kecemasan bahwa kekuatan globalisasi akan menyebabkan banyak orang tertinggal dan kita harus mempertimbangkan keprihatinan itu secara serius dan mengatasinya. Tapi, mundur dan mendukung proteksionisme bukan jawaban,” kata Obama.
Ia menambahkan, “Kita tidak bisa berpaling dari perdagangan. Dalam perekonomian global di mana ekonomi dan jaringan pasokan sangat terintegrasi, bahkan tidak mungkin menghindarinya.”
Pemimpin Amerika itu mengatakan tetap berkomitmen pada Kemitraan Perdagangan Trans Pasifik “karena merupakan perjanjian yang baik bagi Amerika, kawasan itu dan bagi dunia.
Menurut Obama, TPP memajukan ekonomi Amerika dan kepentingan strategis.
“TPP akan menghapuskan 18.000 cukai yang pada dasarnya adalah pajak atas produk-produk Amerika dan membantu kita menjual lebih banyak lagi ke pasar Asia Pasifik,” katanya. (voaindonesia)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...