Obat Bius Mantan Presiden Israel Shimon Peres Dikurangi
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Tim dokter mantan presiden Israel sekaligus peraih Hadiah Nobel Perdamaian Shimon Peres, hari Minggu (18/9) berencana mengurangi penggunaan obat bius dan alat bantu pernapasan secara bertahap karena kondisi pria berusia 93 tahun tersebut berangsur membaik meski masih kritis.
Kondisi kesehatan Peres dengan sangat perlahan berangsur membaik meski masih kritis usai terserang stroke, menurut keterangan menantu sekaligus dokter pribadinya Rafi Walden.
Tim dokter kini berencana “secara bertahap mengurangi penggunaan alat bantu pernapasan serta obat bius”, menurut pernyataan juru bicara Peres.
Walden menyebut keputusan tersebut merupakan metode umum yang digunakan untuk merawat pasien dalam kondisi seperti yang dialami Peres.
“Kami secara bertahap mengurangi penggunaan alat bantu dan berharap pasien akan merespons,” ujarnya.
Peres terserang stroke dan pendarahan dalam tubuh pada Selasa pekan lalu dan kini dirawat di rumah sakit dekat Tel Aviv.
Peres menjabat sebagai perdana menteri Israel selama dua periode serta menjadi presiden sejak 2007 hingga 2014.
Dia meraih Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994 bersama perdana menteri Yitzhak Rabin dan mendiang presiden Palestina Yasser Arafat atas perannya dalam perundingan Perjanjian Oslo, yang menetapkan rencana bagi berdirinya Negara Palestina merdeka. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...