Oknum, Buang Sampah dari Warga ke Lahan Terbuka Hijau
BEKASI BARAT, SATUHARAPAN.COM - Lahan terbuka hijau di samping jembatan sungai di Jalan Baru I, Kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, dijadikan tempat pembuangan sampah oleh petugas kebersihan yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ketika satuharapan.com menanyakan alasan oknum tersebut, pada Senin (23/12) siang, dia mengatakan pembuangan sampah yang dilakukannya itu diperbolehkan oleh pihak Kecamatan Bekasi Barat. “Ini sampah dari warga, kita gotong-royong membersihkannya. Lalu membuangnya ke sini,” kata petugas itu, ditemani rekannya.
Tidak jauh dari lokasi tersebut, terlihat ada aktivitas lokasi pengangkutan sampah di seberang sungai. Saat petugas yang buang sampah sembarangan itu ditanya, dia mengemukakan bahwa pembuangan jenis sampah mereka berbeda dengan aktivitas pengelolaaan sampah di seberang sungai.
“Ini kan sampah-sampahnya lain. Plastik tidak boleh dibuang di sini,” kata petugas itu, seraya menunjuk jenis tumpukan sampah yang didominasi plastik di bantaran sungai.
Sebagai gambaran, lokasi tersebut berdekatan dengan jalur kereta api dari Stasiun Kranji menuju Stasiun Cakung, Jakarta Timur. Warga sekitar banyak mengenal jalur alternatif itu sebagai Jalan Baru I Bekasi, yang menghubungkan jalur perbatasan antara Bekasi Barat dan Jakarta Timur.
Sampah Padat Naik 70 Persen
Menurut laporan Bank Dunia (The World Bank) berjudul “What a Waste: A Global Review of Solid Waste Management” yang diterbitkan, pada Maret 2012, jumlah sampah padat di kota-kota besar di dunia akan terus naik sebesar 70 persen hingga tahun 2025 dari 1,3 miliar ton per tahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun.
Dalam laporan itu terungkap, data Bank Dunia menyebutkan, Indonesia memproduksi sampah padat secara nasional mencapai 151.921 ton per hari. Hal itu berarti, setiap penduduk Indonesia membuang sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari. Data yang sama juga menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan secara nasional hanya 80 persen yang berhasil dikumpulkan dan sisanya terbuang mencemari lingkungan.
Sementara itu, dalam laporan Bank Dunia disebutkan jumlah sampah di Ibukota Jakarta mencapai 7.896 ton per hari, di mana setiap penduduk Jakarta membuang sampah padat sebesar 0,88 kg per hari. Dari jumlah tersebut, hanya 83 persen sampah di Jakarta yang berhasil dikumpulkan dan sisanya terbuang mencemari lingkungan.
Laporan Bank Dunia itu adalah laporan pertama yang membahas masalah sampah secara lengkap, mulai dari asal-usul sampah, pengumpulan, pengolahan hingga pembuangannya, dan kemudian mengelompokkan data tersebut per wilayah dan negara. Laporan tersebut dapat diakses melalui situs resmi Bank Dunia di web.worldbank.org.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...