Oman dan Kuwait Jalin Kerja Sama Dagang dengan Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan mengatakan 150 pengusaha di dua negara petrodollar itu berkomit menjalin kerja sama perdagangan dengan pengusaha Indonesia dengan nilai jutaan dolar.
"Hasilnya sangat positif. Pemerintah Oman dan Kuwait serta 150 pengusaha di kedua negara itu tertarik menjalin kerja sama pada lima sektor yaitu perdagangan, energi, investasi, perbankan dan tenaga profesional," ujar Dirjen PEN Nus Nuzulia Ishak di Jakarta dalam keterangan tertulis, hari Senin (11/4).
Nus mengatakan misi dagang di lima sektor itu dilaksanakan pada 27 Maret-1 April 2016 yang lalu. Kata dia, sejumlah institusi penting di kedua negara itu dan pengusaha besar menjadi target misi dagang.
Menurut Nus, misi dagang ke Oman dan Kuwait itu sangat strategis. Oman menjadi pintu masuk perdagangan Indonesia ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika.
"Kuwait dan Oman tengah giat melakukan pembangunan berbagai sektor, antara lain energi, infrastruktur, pariwisata, serta investasi. Hal ini menjadi peluang produk barang dan jasa Indonesia untuk mengambil alih pasar,” kata Nus.
Di Kuwait, tim misi dagang bertemu Kuwait Investment Authority, Kementerian Perdagangan dan Industri Kuwait, dan Kuwait Investment Company, serta counterpart tenaga kerja, yaitu Gulf Spec, ONG, Management Grand Hyper Supermarket, dan Salman Al-Dabbous Holding Co.
Sebanyak 14 pelaku usaha Indonesia membawa produk barang dan jasa yang terdiri atas 10 pelaku usaha ekspor, tiga Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS), dan PT. Pupuk Indonesia.
Dalam salah satu kesempatan, General Manager Daud Al-Dabbous menawarkan pembentukanHouse of Indonesian (3.000-5.000 meter persegi) di Hawalli Kuwait. Rencana ini disambut baik dan diharapkan format kerja samanya dapat disepakati dalam tahun ini.
Selain itu, tercatat pembelian (produk contoh) perhiasan Indonesia senilai USD 3.600. Lebih lanjut, Salman Al-Dabbous Holding Co. dan Grand Hyper Supermarket juga meminta perusahaan perhiasan Indonesia untuk mengisi gerainya di Kuwait.
“Untuk tenaga kerja profesional Indonesia, tercatat beberapa permintaan yang perlu ditindaklanjuti segera, khususnya untuk posisi scaffolders (35 orang) dari Kharafi National, tenaga perawat (450 orang) dan care giver & midwife (200 orang), serta tenaga hospitality (4 orang) dari Rumah sakit Al Shifa Kuwait dan Al Essa Kuwait Home Medical Care Co," kata Nus.
Sementara itu, Tim Misi Dagang Indonesia ke Oman melaksanakan kegiatan forum bisnis yang dihadiri sekitar 150 pelaku usaha Oman. Beberapa pertemuan penting dengan mitra strategis Indonesia di Oman juga telah dilaksanakan, antara lain dengan Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Oman, Oman Investment Fund (OIF), Kementerian Ketenagakerjaan Oman, Public Authority for Investment Promotion and Export Development (ITHRAA), dan KADIN Oman.
Pada pertemuan dengan KADIN Oman, Ketua KADIN Oman berkomitmen mengirim sebanyak 10 pengusaha dan jurnalis ke ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 tahun 2016 yang akan dipimpin Wakil Dewan Direksi KADIN Oman.
Ketua KADIN Oman menyatakan terkesan dengan perkembangan ekonomi Indonesia dan penyederhanaan izin penanaman modal asing, sehingga secara khusus akan mengirim delegasi investasi Oman ke Indonesia pada Desember 2016.
Beberapa permintaan kerja sama dari mitra bisnis Oman antara lain penawaran pembangunan pusat distribusi dan penyimpanan obatan-obatan dan farmasi yang akan menjangkau kawasan Afrika (Tanzania dan Angola) dengan nilai USD 1,3 juta per tahun.
Ada pula permintaan impor wooden charcoal dari Indonesia senilai USD 42.000, 1 kontainer stick charcoal sebesar USD 9.800, serta aksesori kamar mandi senilai USD 38.000. Selain itu, ada pula initial order untuk produk kertas sebanyak enam kontainer per tahun senilai USD 250.000.
Sedangkan, peralatan listrik dan ducting mendapatkan 4 distributor dengan nilai transaksi senilai USD 200.000. Supplier industri penerbangan Oman menawarkan mengisi kebutuhan selimut termasuk juga untuk hotel.
Sementara itu, produk perhiasaan tak ketinggalan mencatatkan transaksi senilai USD 2.400 untuk barang contoh dan adanya pemesanan mencapai USD 7.200 yang masih dalam tahap negosiasi serta mendapatkan tawaran mengisi 3 toko, salah satunya adalah di toko serba Grand Avenue Mall. Selain itu tercatat 6 inquiry produk ikan olahan (tuna dan makarel), serta permintaan kayu gaharu yang cukup besar dan perlu segera ditindaklanjuti.
Di sisi lain, PPTKIS mendapatkan tawaran pemintaan 10 tenaga kesehatan, dua fisioterapis, 200 tenaga hospitality (butcher, baker, general cook, foreign food cook, confectioner, waiter, waitress, presser, steam pressing, dry cleaning worker, washing machine operator), 5 assistant driller, serta 12 tenaga kerja untuk posisi aquaculture supervisor, barista, chocolate assistant, pastry chef, dan operator mesin.
Melihat antusiasme pelaku usaha Kuwait dan Oman terhadap produk Indonesia, Kemendag akan terus melakukan upaya promosi terpadu yang berkesinambungan.
"Kuwait dan Oman akan menjadi pasar yang sangat potensial bagi peningkatan perdagangan berbagai produk ekspor barang dan jasa potensial Indonesia,” kata Nus.
Di sektor ketenagakerjaan profesional, Indonesia juga mendapat banyak perhatian dari Kuwait dan Oman dengan berhasil membukukan penerimaan sebesar USD 11,85 juta per tahun untuk 918 orang tenaga kerja pada berbagai posisi.
Misi Dagang ke Oman dan Kuwait ini bekerja sama dengan KBRI Kuwait City dan KBRI Muskat, serta didukung Kementerian Luar Negeri, Kementerian ESDM, Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia, dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BPNP2TKI).
Pertumbuhan Positif
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-Kuwait pada periode 2011-2015 memperlihatkan pertumbuhan positif sebesar 2,97 persen. Pada 2015, nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Kuwait tercatat sebesar USD 146,2 juta dan impornya tercatat sebesar USD 234,67 juta.
Pada periode Januari 2016, total perdagangan nonmigas Indonesia-Kuwait tercatat sebesar USD 15,26 juta dengan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Kuwait sebesar USD 8,77 juta dan impornya USD 6,48 juta. Pada periode ini terdapat surplus bagi Indonesia sebesar USD 2,28 juta.
Produk ekspor utama Indonesia ke Kuwait pada periode Januari 2016 adalah kendaraan bermotor, plywood, bubur kertas, kertas dan produk kertas, serta produk home decor. Sementara produk impor Indonesia dari Oman untuk periode Januari 2016 adalah produk kimia, tembaga, produk home decor, aluminium foil, serta kertas dan produk kertas.
Surplus Perdagangan
Nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-Oman pada 2015 tercatat sebesar USD 325,68 juta dengan nilai surplus bagi Indonesia sebesar USD 97,55 juta. Nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Oman pada 2015 mencapai USD 211,62 juta dan impornya pada periode yang sama mencapai USD 114,06 juta.
Pada periode Januari 2016, total perdagangan nonmigas Indonesia-Oman tercatat sebesar USD 21,76 juta dengan nilai ekspornya pada periode Januari 2016 tercatat sebesar USD 14,83 juta dan impor sebesar USD 6,93 juta. Pada periode ini terdapat surplus bagi Indonesia sebesar USD 7,90 juta.
Produk ekspor nonmigas Indonesia ke Oman pada periode Januari 2016adalah minyak sawit, plywood, kendaraan bermotor, furnitur, dan tekstil dan produk tekstil. Sementara produk impor Indonesia dari Oman pada periode yang sama adalah aluminium, produk kimia, gipsum, produk elektronik, dan produk ikan.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...