Oposisi Belum Siap, Perundingan Damai Suriah Ditunda
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Utusan khusus PBB - Liga Arab, Lakhdar Brahimi, mengatakan bahwa perundingan damai antara pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak ditunda dari rencana pada bulan November ini.
Sementara itu, kantor berita pemerintah Suriah, SANA, yang mengutip pejabat tinggi Rusia menyebutkan perundingan damai yang disebut sebagai Konferensi Jenewa II itu tidak akan diselenggarakan sebelum Desember.
Lakhdar Brahimi, pada Selasa (5/11) mengatakan bahwa para diplomat "masih berusaha untuk terselenggaranya konferensi sebelum akhir tahun." Hal itu dikatakan setelah dia bertemu para diplomat senior di Jenewa, Swiss.
Pemerintah Presiden Bashar Al-Assad mengisyaratkan menolak perundingan dengan syarat penyerahan kekuasaan. Sementara pihak oposisi menyatakan tidak akan menghadiri pertemuan itu jika Al-Assad tidak menyerahkan kekuasaan.
Brahimi mengatakan bahwa oposisi terpecah dengan berbagai tujuan. "Bukan rahasia bagi siapa pun bahwa mereka menghadapi berbagai masalah dan mereka bekerja sangat keras untuk membuat persiapan. Dan mereka tidak siap," kata Brahimi.
Oposisi Terpecah
Sementara itu, Ahmad Jarba, Ketua Koalisi Nasional Oposisi, mengatakan tidak akan hadir tanpa kerangka waktu yang jelas tentang diakhirinya kekuasaan Al-Assad, termasuk menentang keterlibatan Iran dalami pembicaraan.
Jarba yang memimpin kelompok utama oposisi menekankan komitmen kelompok untuk menghadiri Konferensi Jenewa II dan persatuan oposisi serta menegaskan kembali permintaan untuk gencatan senjata selama pembicaraan.
Namun sejumlah komponen oposisi tetap menyatakan akan meninggalkan koalisi jika menghadiri konferensi tersebut.
Sementara itu, oposisi yang semakin terpecah membuat konferensi makin sulit dilaksanakan. Sumber di Rusia menyebutkan bahwa penyelenggaraan pada November ini menjati tidak mungkin.
Brahimi mengatakan bahwa oposisi bekerja keras untuk menentukan delegasi yangf meyakinkan ke Jenewa. "Para tokoh oposisi harus hadir di Jenewa dengan delegasi kredibel ... semua dari mereka harus membuat kontak dengan satu sama lain," kata dia.
Dia menambahkan bahwa tiga pertemuan penting yang diselenggarakan di Jenewa telah membahas semua masalah dan persiapan untuk konferensi itu, tapi "sekarang kami belum sampai pada sikap yang akan memungkinkan kita menyatakan menetapkan waktu konferensi."
Brahimi menegaskan ada kesepakatan untuk mengadakan pertemuan tripartit pada tanggal 25 November yang akan datang.
Wapres Lihat Bayi Bernama Gibran di Pengungsian Erupsi Lewot...
FLORES TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka mengunjungi seorang b...