Orang Jerman Membuat Sepeda Bambu
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Bukan hanya di Indonesia orang-orang berkreasi membuat sepeda dari bambu. Di Jerman pun muncul komunitas serupa yang gandrung dengan tanaman yang banyak tumbuh di daerah tropis ini. Bahkan di Berlin ada sebuah perusahaan yang menggunakan bahan alami, termasuk bambu, untuk membantu orang yang ingin membuat sepeda sendiri.
Bambu memang dikenal sebagai material yang kuat sekaligus ringan. di Indonesia, sejarah pemanfaatan bambu sama panjangnya dengan sejarah manusia di mana bambu umumnya digunakan untuk konstruksi rumah dan furniture. Namun alat-alat yang paling sederhana dari bambu diyakini telah digunakan sejak zaman purba.
Dan Vogel-Essex, seorang desainer termnasuk yang menggandrungi bambu. Dia mengembangkan sepeda bambu di Jerman. Menurut dia, bambu adalah bahan yang luar biasa. Dalam hampir semua aspek, bambu seperti rangka baja. Tahan lama, cukup ringan, tetapi cukup kaku. Selain itu ada kenyamanan, karena bambu menyerap getaran, katanya seperti dikutip situs Deutsche Welle.
Tantangan Penyambungan
Vogel-Essex adalah seorang desainer dan salah satu mitra dari Ozon Cyclery yang berbasis di Berlin. Perusahaan ini menyelenggarakan lokakarya bagi siapapun yang tertarik pada pembuatan sepeda bambu.
Selama tiga tahun terakhir, ia bersama mitranya, Stefan Bruning, berusaha menyempurnakan teknik konstruksi. Dia mengaku tidak tahu mencari informasi tentang konstruksi bambu untuk sepeda, sehingga harus melakukan uji coba sendiri. Di ruang kerjanya sekarang ada lusinan kerangka sepeda bambu buatannya.
Sekarang dia bisa membuat kerangka sepeda bambu untuk jenis sepeda gunung, sepeda balap atau sepeda tur. Batang bambu yang digunakan untuk kerangka rata-rata beratnya kurang dari dua kilogram.
Bruning dan Vogel-Essex menemukan bahwa bambu tutul adalah jenis bambu yang baik untuk kerangka sepeda. Ukuran terbaik adalah yang berdiameter 40 hingga 70 milimeter dan lebih besar daripada kerangka dari logam.
"Dari semua tes yang kami lakukan dan hal-hal yang kami coba, masalah terbesar dengan bambu adalah bahwa ia cenderung untuk menjadi fleksibel,” kata dia. Hal itu bisa bermanfaat, tetapi juga masalah. Solusi sederhananya adalah memilih bambu yang diameternya lebih lebar.
Menggabungkan bambu dengan komponen sepeda lainnya adalah tantangan lain yang penting. Yang mereka lakukan dengan cara mengikat dengan tali dan dibalut resin epoxy. Yang lain menggunakan sendi baja. Bambu menyerap lapisan luar yang padat kedalam serat.
"Projek ini hampir seperti kita belajar dari alam," kata Vogel-Essex. "Alam membuat buluh yang banyak dan sempurna." Dibutuhkan sekitar 30 sampai 40 jam kerja untuk menghasilkan sebuah sepeda bambu.
Permintaan dan Bisnis
Bagaimana jika sepeda itu rusak? Bambu memang bisa retak memanjang sesuai alur serat. Menurut pengalaman Vogel-Essex, memperbaikinya juga sederhana, antara lain dengan menambahkan epoxy.
Seorang kurir yang menggunakan sepeda, Marc Brockmann, juga mengunjungi lokakarya tersebut akhir pekan lalu, dan dia membangun sepeda bambu sendiri. Sebagai seorang yang sepanjang hari bersepeda, membuat sepeda bambu menarik baginya.
"Aku merasa lebih muda dan perjalanan dengan sepeda ini memberi kenyamanan lebih daripada sepeda aluminium. Saya pikir ada lebih banyak fleksibilitas dan penyerapan getaran," jelas Brockmann. Dia juga mengatakan bahwa rekan-rekan kurirnya juga banyak yang tertarik.
Sepeda bambu juga telah diminati di berbagai Negara. Ada permintaan kerangka sepeda bambu untuk Amerika Serikat, Ghana, Zambia, Singapura. Ini peluang bisnis, tapi Vogel-Essex lebih melihat peluang bagi custom made daripada produk massal.
Jerman tidak memiliki banyak tanaman bambu dan jenisnya, tapi mereka tertarik mengembangan produk ini. Indonesia berlimpah dengan bambu dan sudah ada yang membuat sepeda bambu. Ini sebuah peluang yang menarik.
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...