Pakar PBB: Israel Diduga Mengeksekusi Massal Warga Palestina
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Aparat keamanan Israel menggunakan kekerasan secara berlebihan dan diduga melakukan eksekusi massal terhadap warga Palestina di tengah gelombang aksi kekerasan sejak Oktober silam, menurut laporan para pakar PBB, Senin (16/11).
“Kasus-kasus penggunaan kekerasan oleh aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina, termasuk beberapa di antaranya yang diduga melibatkan eksekusi massal, masih terus terjadi,” ujar Utusan Khusus PBB untuk situasi HAM di tanah Palestina Makarim Wibisono dan pakar eksekusi massal Christof Heyns.
Kedua pakar menyerukan agar “semua pihak mengakhiri kekerasan dan mematuhi hukum internasional.”
Dengan dalih untuk menghentikan gelombang aksi penikaman dan penyerangan menggunakan mobil, otoritas Israel menghancurkan rumah tersangka penyerangan, tindakan pencegahan yang menuai kontroversi.
Konfrontasi dan bentrokan meletus setelah Israel melakukan penghancuran rumah tersangka. Bentrokan berujung maut pada Senin di kamp pengungsi Palestina di Qalandiya, ketika aparat Israel menembak mati sedikitnya dua pengungsi Palestina.
Kamp pengungsi Qalandiya didirikan pada 1949 dekat pos pemeriksaan yang berada di antara Yerusalem timur dan wilayah pendudukan Tepi Barat.
“Kami mendesak otoritas (Israel) untuk melakukan penyelidikan independen, menyeluruh, cepat dan tidak memihak terhadap semua dugaan kasus pembunuhan ilegal, sewenang-wenang dan massal, dan memberikan kompensasi kepada para korban atau keluarga mereka,” ujar kedua pakar. (Ant)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...