Pakistan: Pengacara Dokter Yang Bantu Temukan Osama bin Laden Dibunuh
Samiullah Afridi adalah pengacara dokter Shakil Afridi. Sang dokter membantu pasukan Amerika Serikat menemukan Osamah bin Laden dengan program vaksinasi polio. Pakistan merupakan satu dari tiga negara di dunia di mana polio masih menjadi epidemi.
PESHAWAR, SATUHARAPAN.COM – Pengacara yang bekerja untuk dokter yang terkait penangkapan Osama bin Laden, Samiullah Afridi, ditembak mati, hari Selasa (17/3) malam di Peshawar, Pakistan. Demikian dilaporkan media setempat, Dawn News, mengutip pejabat keamanan.
Disebutkan bahwa dua kelompok sempalan dari Taliban mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Fahad Marwat, juru bicara kelompok militan Jandullah, mengatakan kepada kantor berita AFP segera setelah insiden tersebut dan mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Afridi.
Kemudian pada malam hari, juru bicara kelompok militan Tehreek-i-Taliban Pakistan (TTP), Ehsanullah Ehsan, juga mengatakan kepada AFP dan mengklaim pihaknya yang melakukan serangan itu.
Samiullah Afridi baru saja kembali ke Pakistan setelah menghabiskan tiga bulan di luar negeri. Samiullah Afridi ditembak di dekat Mithra, Aslam Dheri, di wilayah kota, ketika dia sedang dalam perjalanan pulang.
Dia adalah pengacara dokter Shakil Afridi yang membantu Amerika Serikat dalam upaya menemukan pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden yang bersembunyi di Abbottabad. Dia melakukan dengan mengadakan pelayanan vaksinasi. Namun dia kemudian dipenjara di Peshawar atas tuduhan terkait berbagai kelompok teroris.
Menurut situs Dawn News, istri dokter Afridi bersama dua putra dan seorang putri telah meninggalkan Peshawar dan kini bersembunyi di Punjab. Mereka khawatir dengan hidup mereka karena Taliban dan kelompok teroris lainnya telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Bin Laden.
Ancaman pada Pengacara Lain
Sebagai pengacara dokter Afridi, Samiullah Afridi juga berulang kali menerima ancaman, termasuk panggilan telepon yang memaksa dia untuk melepaskan kasus dokter Shakil Afridi dan pindah ke luar negeri untuk keselamatannya.
Juru bicara TTP, Ehsanullah Ehsan mengatakan, ‘’Kami membunuh Samiullah Afridi karena mendukung Shakil Afridi dan juga akan menargetkan pengacara lain yang memberikan bantuan hukum kepada dia," katanya kepada AFP
Shakirullah Bangash, polisis setempat mengkonfirmasi insiden itu dan mengatakan bahwa operasi pencarian sedang dilakukan di daerah untuk melacak orang-orang bersenjata yang diduga terlibat.
Samiullah Afridi melarikan diri Pakistan dua tahun lalu setelah menerima ancaman dari kelompok militan. Dia kembali tahun lalu, dan mengatakan dia telah berhenti bekerja sebagai pengacara bagi dokter Afridi.
Vaksin Polio
Sejak penangkapan dokter Shakil Afridi yang membantu AS menemukan pemimpin Al Qaeda dengan menjalankan kampanye vaksinasi, militan Takliban Pakistan melakukan serangan terhadap program anti-polio. Militan TTP secara terbuka mengecam kampanye ini dan telah membunuh banyak petugas kesehatan dan petugas keamanan yang ambil bagian dalam program itu.
Larangan vaksinasi polio pertama dilakukan di lembah Swat di mana Tehrik-i-Taliban Pakistan menyatakan pemberian vaksin polio oral dilarang oleh Islami, dan penduduk setempat harus menghentikan memberikan vaksin kepada anak balita.
Setelah larangan vaksinasi oleh Pemerintah Taliban pada tahun 2008 selama, pada tahun 2009, distrik Swat melaporkan 20 kasus polio yang merupakan yang merupakan jumlah tertinggi di negara itu tahun itu.
Pada hari Selasa, juga dilaporkan bahwa sejumlah pria bersenjata membunuh dua perempuan anggota tim vaksinasi polio dan penjaga polisi di Mansehra. Ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan mematikan terhadap tim vaksinasi.
Pakistan adalah salah satu dari hanya tiga negara di dunia di mana polio masih menjadi penyakit endemik. Upaya memberantas penyakit itu terpukul oleh serangan militan terhadap tim imunisasi yang telah menyebabkan 76 orang meninggal sejak Desember 2012.
Para militan mengklaim vaksinasi polio adalah sebuah front untuk spionase atau konspirasi untuk mensterilkan Muslim. Namun tahun lalu, jumlah kasus polio yang tercatat di Pakistan melonjak sampai 306, angka tertinggi dalam 14 tahun terakhir.
Haul Gus Dur, Menag: Gus Dur Tetap Hidup dalam Doa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengatakan, “Gus Dur adalah pribadi y...