Partai Likud Menang, Netanyahu PM Israel Keempat Kalinya
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara mengejutkan memenangkan Pemilu di negeri itu. Dengan hampir semua suara telah terhitung, partai sayap kanan Likud yang dipimpinnya diperkirakan meraih 30 dari 120 kursi parlemen Knesset sedangkan Uni Zionis yang berhaluan tengah kiri meraih 24 kursi.
Exit poll menunjukkan kedua partai bertarung ketat saat masing-masing memperoleh 27 kursi namun berubah drastis sampai malam tadi ketika suara dihitung. Netanyahu berhasil mewujudkan ambisinya menjadi PM Israel untuk keempat kalinya.
"Di luar perkiraan kita mencapai kemenangan besar untuk Likud ...demi kubu nasional...demi rakyat kita Israel," kata sang perdana menteri pada pidato kemenangannya di Tel Aviv.
Para aktivis Likud di Tel Aviv merayakan kemenangan mereka dengan menari sampai tengah malam.
Pemimpin Uni Zionis Isaac Herzog mengakui kekalahannya dan menyelamati Netanyahu yang menang pada tiga masa jabatan berturut-turut.
"Beberapa menit lalu saya telah berbicara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Saya menyelamati beliau atas pencapaiannya, dan semoga beliau berhasil," kata dia seperti dikutip AFP pada Rabu (18/3).
Netanyahu menempatkan isu keamanan sebagai prioritas kampanye politiknya dengan menegaskan dia adalah satu-satunya orang yang bisa melindungi Israel dari ancaman nuklir Iran dan bersumpah tidak akan memberi jalan kepada Palestina dalam menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara baru itu.
New York Times melaporkan, Netanyahu berjanji pada hari Rabu untuk bekerja dengan cepat untuk membentuk pemerintahan baru setelah Isaac Herzog mengaku kalah.
"Realitas sehari-hari negara kita tidak memberi kita kemewahan untuk menunda," kata Netanyahu.
"Warga Israel berhak berharap bahwa kita akan bertindak cepat dan bertanggung jawab untuk membangun kepemimpinan yang akan bekerja untuk mereka di daerah pertahanan, ekonomi dan masyarakat seperti yang kami janjikan dalam kampanye," tambahnya.
Pemerintah baru ini kemungkinan sebagian besar terdiri dari sayap kanan dan pihak Ortodoks. Netanyahu, menurut sebuah pernyataan, telah berkonsultasi semalaman dengan pemimpin-pemimpin partai yang diharapkan menjadi mitra koalisi: Naftali Bennett dari partai Yahudi Home yang pro-pemukiman Yahudi; Moshe Kahlon dari partai Kulanu, sebuah partai kanan tengah yang berfokus pada isu-isu ekonomi; Avigdor Lieberman dari garis keras nasionalis partai Yisrael Beiteinu; dan para pemimpin partai ultra-Ortodoks, Shas dan United Torah Judaism.
Koalisi seperti itu akan memberikan Netanyahu mayoritas 67 kursi di 120 kursi Knesset, atau parlemen, dengan Likud sebagai pemimpin dengan 30 kursi.
Sementara itu, setelah kemenangan ini Palestina berjanji untuk meningkatkan kampanye diplomatiknya untuk menjadi negara.
"Jelas bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan membentuk pemerintahan baru, oleh karena itu kami tegas mengatakan bahwa kami akan ke Mahkamah Kriminal Internasional di Den Haag dan kami akan mempercepat, memburu dan mengintesifkan semua upaya diplomatik," kata kepala juru runding Palestina Saeb Erakat kepada AFP. (AFP)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...