Pakistan Tunda Penutupan Kantor Save The Children
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Dalam Negeri Pakistan menunda penutupan kantor lembaga amal Save The Children di negara itu, namun tanpa mengungkapkan alasannya.
Keputusan itu, seperti diberitakan bbc.com, diumumkan Minggu 14 Juni, atau hanya beberapa hari setelah kantor cabang Save The Children di ibu kota Islamabad sempat ditutup oleh polisi.
Pakistan menuduh lembaga amal itu terlibat dalam “kegiatan antinegara” dan juga mengkaitkan Save The Children dengan program vaksinasi yang menjadi kedok Amerika Serikat dalam memburu Osama bin Laden.
Namun, Save The Children berulang kami membantah keterkaitannya dengan CIA atau Shakil Afridi, dokter yang melaksanakan program vaksinasi yang kemudian berhasil melacak tempat Osama bin Laden bersembunyi di Abbottabad.
Seorang juru bicara Save The Children mengatakan kepada BBC, mereka menyambut baik keputusan pemerintah terbaru ini.
Sekitar 1.200 warga Pakistan bekerja untuk cabang Save The Children di sana dan tidak ada satu pun warga asing lagi yang bekerja di cabang itu sejak 18 bulan lalu.
Tak lama setelah penutupan kantor cabang pada Kamis 11 Juni lalu, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Chaudry Nisar Ali Khan, mengatakan ada organisasi nonpemerintah (NGO, LSM) yang beroperasi di luar kegiatan yang seharusnya, dengan mendapat dukungan dari Amerika Serikat, Israel, dan India.
Dia menambahkan NGO yang mendapat bantuan asing untuk mewujudkan agenda asing di Pakistan seharusnya “menjadi takut”.
Save The Children menyampaikan “sangat keberatan” pada saat kantor cabangnya dinyatakan ditutup.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...