Palestina Memperingati 9 Tahun Kematian Yasser Arafat
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM – Warga Palestina pada Senin (11/11) memperingati sembilan tahun kematian Yasser Arafat di tengah permintaan resmi untuk memindahkan file kematiannya kepada Majelis Umum PBB.
Nasser al-Qudwa, keponakan Arafat mengatakan dalam konferensi pers bahwa memindahkan file kematian Arafat agar PBB “membuka jalan untuk mendesak Israel bertanggung jawab atas kejahatan pembunuhan Arafat. Dan, ini juga akan mendorong kecaman internasional yang lebih luas atas kejahatan semacam ini.”
Pekan lalu, saluran Al-Jazeera TV berita yang berbasis di Qatar melaporkan bahwa para ilmuwan Swiss menemukan setidaknya ada kandungan 18 kali tingkat normal polonium radioaktif dalam sampel diuji diambil dari sisa-sisa jenazah Arafat. Ini menambahkan keyakinan mereka bahwa sampai tingkat 83 persen, Arafat diracun dengan polonium.
“Setelah hasil sampel diuji diumumkan, Palestina menjadi benar-benar yakin bahwa kematiannya tidak wajar dan kemungkinan besar pembunuhan politik dengan racun,” kata al-Qudwa.
Arafat, yang ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan pendiri gerakan Fatah, berada di bawah pengepungan Israel pada 2002 selama beberapa bulan, ketika tentara Israel melakukan operasi militer besar-besaran di Tepi Barat dalam operasi Defensive Shield. Sementara itu, penyidik ââPalestina pada Senin (11/11) mengecam Prancis atas hal yang dia katakan adalah keengganan Paris untuk mengungkapkan kebenaran di balik kematian Arafat. “Prancis tahu kebenarannya dan harus mengatakan itu,” kata Tawfiq Al-Tirawi, kepala komite Palestina yang menyelidiki kematian Arafat. “Ini adalah masalah nasional, jadi kami meminta Prancis untuk mengungkapkan fakta-fakta itu telah mereka dapat.”
Komite penyelidikan mengatakan bahwa jaksa Prancis, yang membuka penyelidikan pembunuhan dalam kematian Arafat pada 2012, tidak bekerja sama dengan para peneliti Palestina dan menolak memberi informasi kepada komite.
Di Gaza, Hamas menyerukan pembentukan sebuah komite nasional Palestina untuk menyelidiki kematian Arafat dan mencari tahu pelaku.
Ihab al-Ghussein, jurubicara pemerintah Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan kepada Xinhua bahwa pemerintahnya “akan membalas kematian Arafat, yang telah menjadi simbol perlawanan Palestina terhadap Israel.” Dia meminta saingan pemerintahannya di Ramallah “untuk mengungkap nama-nama mereka yang membunuh Arafat.” Pengamat mengatakan warga Palestina 100 persen yakin bahwa Israel berada di belakang pembunuhan Arafat oleh keracunan radioaktif. Namun, komite penyelidikan tidak memiliki bukti, juga tidak tahu persis cara Israel melakukannya, baik secara langsung atau melalui salah satu kolaborator. (cri.cn)
Ratusan Tentara Korea Utara Tewas dan Terluka dalam Pertempu...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Ratusan tentara Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia mela...