Palestina Tunda Pemilu Akibat Perselisihan Fatah dan Hamas
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM - Pengadilan Palestina, hari Kamis (8/9), memutuskan menunda penyelenggaraan pemilu lokal yang dijadwalkan digelar pada 8 Oktober mendatang menyusul perselisihan antara Fatah dan Hamas terkait daftar kandidat.
Perseteruan kedua kelompok ini mengganggu jalannya pemilu pertama sejak 2006 yang melibatkan kedua partai.
Putusan tersebut dibuat oleh pengadilan tinggi di Ramallah di Tepi Barat, tempat Fatah berkuasa. Belum jelas apakah keputusan tersebut definitif atau pemilu tersebut akan dijawalkan ulang.
Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, memboikot pemilu kota Palestina pada 2012 tetapi menyatakan ingin berpartisipasi dalam pemilu tahun ini.
Seorang juru bicara Hamas mengatakan bahwa mereka menolak keputusan tersebut.
"Ini adalah keputusan politik, " ujar juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.
"Kami menolak keputusan tersebut untuk menunda pemilu itu dan menyerukan untuk menolaknya."
Fatah dan Hamas belum pernah bersaing dalam pemilu setelah pemilihan anggota parlemen pada 2006, yang dimenangkan Hamas -memicu konflik yang hampir berujung pada perang di Jalur Gaza setahun setelah pemungutan suara digelar.
Pemilihan tahun ini sebenarnya digelar ketika Presiden Mahmud Abbas yang berusia 81 tahun berada di bawah tekanan politik saat sebuah jumlah suara menunjukkan sebagian besar rakyat Palestina menginginkan Abbas mundur.
Tak pernah lagi digelar pemilihan presiden di Palestina sejak 2005 akibatnya Abbas tetap menjadi presiden meski masa jabatannya sudah lama habis. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...