Pandai lewat Museum
JAKARTA - Memperoleh pengetahuan sejarah tentu bisa dari mana saja. Salah satunya adalah melalui museum. Dari sekian banyak museum di Jakarta, Museum Bank Mandiri adalah salah satu museum yang cukup representatif dan dikonservasi dengan baik.
Museum Bank Mandiri telah termasuk dalam Dalam Undang-Undang Cagar Budaya (Undang Undang nomor 5 tahun 1992) yang menetapkan gedung museum sebagai bangunan cagar budaya. Selain menyimpan benda-benda perbankan yang memiliki nilai sejarah, museum ini digunakan pula untuk keperluan pameran. Ada beberapa acara terkenal yang sempat tercatat di museum ini. Deretan foto-foto kunjungan atase kedutaan Belanda pada tanggal 13 Februari 2007 misalnya, yang bersanding dengan foto dokumentasi kunjungan mahasiswa Universitas Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun yang sama.
Children Expo Care yang diselenggarakan Universitas Negeri Jakarta pada tanggal 17 Februari 2007 juga terdokumentasi dalam museum ini. Salah satu acara yang terkenal adalah “Friends of Mandiri Museum” yang dilaksanakan dalam acara sharing forum pada 8 November 2008 silam. Melalui wadah ini, pola kerjasama yang sebelumnya satu arah berubah menjadi kemitraan antara Bank Mandiri dengan berbagai komunitas.
Salah satu komunitas yang ada adalah Forum Indonesia Membaca (FIM), yang termasuk melakukan pengurusan perpustakaan di Museum Mandiri dan menyediakan buku-buku bacaan secara umum, tidak hanya perbankan, ekonomi dan atau keuangan.
Hanya saja saat ini Museum Mandiri merupakan wadah kerjasama yang sama sekali tidak terkait dengan Bank Mandiri, hanya saja menyediakan ruang-ruang bagi komunitas untuk memajukan museum yang dahulu adalah peninggalan kolonial yang menyatu dengan stasiun kereta api Jakarta Kota. Dahulu bangunan ini bernama kantor Factorij Batavia dan berdiri di atas lahan seluas 10.039 m2.
Diresmikan pada 14 Januari 1933 dan saat ini berisi koleksi pendukung operasional Museum Bank Mandiri. Mulai dari periode bank-bank pendahulu mulai dari tahun 1826 hingga 1959/1960 seperti NHM, Escomptobank, NIHB.
Kemudian termasuk bank-bank periode tahun 1959 hingga 1998 seperti Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Export-Import (Exim), Bapindo, hingga periode awal Bank Mandiri go public di tahun 1999 hingga 2003.
Di lantai bawah museum juga terdapat ruang khasanah dengan pintu-pintu baja yang sangat kokoh dengan berat mencapai lima ton. Luas seluruh ruangan ini mencapai 924 meter persegi, yang terdiri atas tempat penyimpanan uang, tepat penyimpanan surat-surat berharga dan safe deposit box.
Lantai dasar merupakan ruang pelayanan utama transaksi perbankan karena ada meja teller berukuran panjang 122 meter, lebar 80 sentimeter dan tebal 10 sentimeter peninggalan kantor Factorij Batavia.
Lantai satu terdapat perpustakaan serta ruang sejarah Bank Mandiri. bagi pengunjung yang hanya dapat sebentar mengunjungi museum Mandiri maka mereka dapat melihat ruang pamer tersebut karena ada foto-foto jajaran direksi dari bank-bank yang sebelum menjadi Bank Mandiri.
Pada lantai dua terdapat Art Centre Museum. Lantai ini digunakan pengembangan ruang pameran dan fasilitas pelayanan Museum Mandiri. Berbagai komunitas seni mengadakan pameran di Art Centre.
Namun, berdasarkan pantauan, masih ada kelemahan yang tercatat di museum ini, antara lain di bagian koleksi-koleksi ruang khasanah (kluis), tempat penyimpanan uang (kaskluis), dan tempat penyimpanan surat-surat berharga (effectenkluis) dan safe deposit box. terlihat dinding berlumut dan agak kecoklatan, bau menyengat, tingkat kunjungan per hari yang masih minim, serta seolah tidak ada petugas kebersihan.
Siapapun bisa mengunjungi museum ini, tanpa perlu memikirikan biaya masuk karena baik pelajar maupun mahasiswa tidak akan dipungut biaya. Kalangan umum yang tercatat sebagai nasabah Bank Mandiri juga mendapatkan keistimewaan dalam mengakses museum ini.
Museum yang terletak di depan halte bus Trans Jakarta Jakarta Kota ini buka mulai pukul 09:00 - 16:00 dan tutup pada hari Senin. [m3]
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...