Panglima: TNI Harus Miliki Arah Kebijakan Pertahanan dan Keamanan Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menegaskan sebagai institusi pertahanan negara, TNI harus memiliki arah kebijakan dalam bidang pertahanan dan keamanan negara.
Arah kebijakan itu di antaranya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, serta memiliki komitmen, kompetensi, semangat dan militansi yang tinggi, disertai dengan kreatifitas dan kemampuan inovasi yang menunjang.
“Kesiapan Akademi TNI akan sangat menentukan masa depan TNI sebagai sebuah organisasi dan sebagai sebuah institusi pertahanan negara yang tentunya menjadi tumpuan harapan bangsa dan negara,” ujar Hadi Tjahjanto saat melantik Laksda TNI Aan Kurnia, sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Akademi TNI, bertempat di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/5/).
Pengangkatan Aan Kurnia sebagai Danjen Akademi TNI berdasarkan Skep Panglima TNI& tentang pemberhentian dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI menggantikan Laksamana TNI Siwi Sukma Adji yang telah dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) di Istana Negara, pada tanggal Rabu (23/5).
Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa Akademi TNI sebagai satuan TNI memiliki tugas menyelenggarakan pendidikan pertama taruna akademi TNI yang bersifat integratif, dalam menyiapkan kader pimpinan TNI yang berjiwa pejuang Sapta Marga, harus mampu menjawab kecenderungan dan dinamika lingkungan nasional, regional dan internasional.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa organisasi TNI dituntut untuk selalu menyesuaikan diri guna menghadapi perkembangan lingkungan strategis dan perubahan yang ada. Menurutnya, tantangan global yang begitu cepat berubah dan tuntutan internal yang semakin intens, membutuhkan desain organisasi yang dinamis, namun tetap fokus dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
“Hal tersebut dibutuhkan agar saat dihadapkan dengan berbagai dinamika perubahan yang terjadi, TNI telah siap menjawab setiap permasalahan yang muncul dalam bidang pertahanan dan keamanan negara,” tegas Panglima TNI.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengatakan bahwa pengelolaan organisasi dengan mengedepankan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan yang paripurna, baik akademik, jasmani, maupun kepribadian, harus menjadi karakter TNI. “Karakter dan budaya organisasi merupakan filosofi dasar, yang akan menentukan bagaimana implementasi kebijakan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tegasnya.
Hadi Tjahjanto juga mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI bahwa di masa mendatang tantangan tugas menuntut cara kerja yang cerdas dan solid dalam bekerjasama. Menurutnya, setiap individu dituntut bekerja sekaligus mengembangkan diri seiring perubahan yang cepat seraya bekerjasama dengan komponen lainnya.
“Kerja sama di dalam struktur organisasi TNI merupakan kerja sama yang efektif dan produktif dengan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan satuan. Karenanya, jaga agar tidak terjadi konflik kepentingan, agar gerak cepat organisasi tidak terhambat oleh konflik internal,” tutur Panglima TNI. (Puspen TNI)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...