Panglima TNI Imbau Teroris Poso Bertobat
PALU, SATUHARAPAN.COM – Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menghimbau agar sisa-sisa kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang masih berada di Gunung Poso, untuk segera turun gunung atau bertobat dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi untuk bersama-sama masyarakat membangun daerah Sulawesi Tengah.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media saat mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, hari Rabu (20/7).
“Bagi pengikut jaringan MIT yang menyerahkan diri, proses hukumnya tetap dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku, karena Indonesia adalah negara hukum. Saat proses hukum berjalan, mereka masih bisa ketemu dengan keluarganya dan pada saat ditahan pun, mereka masih bisa bertemu dengan keluarganya,” kata Gatot.
Panglima TNI itu menuturkan, pasca kematian pimpinan kelompok teroris Santoso beberapa hari lalu, TNI tidak akan menarik pasukan yang ada maupun menambah pasukan untuk membantu pihak Kepolisian guna memburu sisa-sisa kelompok MIT yang diperkirakan masih berjumlah 19 orang termasuk di antaranya tiga perempuan.
“Pasukan yang ada sudah cukup dan tidak perlu lagi saya menambah pasukan, personel yang saat ini masih tergabung dalam Satgas Tinombala akan terus menjalankan operasi hingga masa tugasnya usai,” kata dia.
Terkait masa perpanjangan waktu pengejaran kelompok teroris di Poso, Panglima TNI menyerahkan kepada Polri karena Operasi Tinombala merupakan operasi yang penanggungjawabnya adalah Kapolri dan TNI membantu mem-BKO-kan prajuritnya.
“Tim Satgas Operasi Tinombala yang bertugas saat ini akan habis masa tugasnya pada 6 Agustus mendatang dan jika operasi berlanjut, biasanya akan ada pergantian personel baik dari Polri dan TNI,” kata dia.
Panglima TNI bersama dengan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah sepakat untuk melanjutkan dan memperkuat Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah. TNI dan Polri akan manfaatkan momentum ini untuk meningkatkan operasi dan operasi Tinombala tak akan kendor, malah semakin kuat.
“Salah satu bentuk penguatan tersebut adalah dengan menggelar operasi teritorial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar daerah Operasi Tinombala, yang akan dilaksanakan atas kerja sama dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam hal ini Gubernur dan Bupati serta instansi terkait lain,” kata dia.
Usai mengunjungi Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Panglima TNI bersama Kapolri didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius dan Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudi Sufahriadi memberikan pengarahan dihadapan 1.900 prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Tinombala di Mapolda Sulawesi Tengah.
Dalam pengarahannya, Panglima TNI menyampaikan bahwa kekuatan bangsa ini adalah kebersamaan TNI, Polri dan Rakyat.
“Jangan mau diadu domba, karena bagaimanapun juga negara kita sangat luar biasa dan banyak negara lain yang ingin menguasai Indonesia. Mereka tahu tidak bisa menguasai bangsa ini, apabila TNI, Polri dan Rakyat bersatu,” kata dia.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Toto Karnavian hadir ditengah-tengah prajurit untuk memberikan ucapan selamat atas keberhasilan Satgas Operasi Tinombala yang berhasil menembak mati pimpinan teroris Santoso. Kehadiran pucuk pimpinan tertinggi TNI dan Polri tersebut untuk memberikan semangat dan dukungan moril bagi prajurit TNI dan Polri yang bertugas dalam Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah.(PR)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...