Papua Nugini Tunda Pertemuan Pemimpin MSG

PORT MORESBY, SATUHARAPAN.COM -  Pemerintah Papua Nugini telah menginformasikan kepada negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) dan sekretariat MSG di Port Vila, Kepulauan Solomon,  keputusannya untuk menunda pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) khusus yang sedianya dilaksanakan 30 Mei hingga 3 Juli. Selanjutnya akan dicarikan waktu yang lain.

Informasi penundaan ini diperoleh oleh PACNEWS berdasarkan sumber-sumber yang bisa diandalkan. Pemerintah Papua Nugini mengusulkan  KTT itu diundur ke akhir Juni atau pekan pertama bulan Juli. .
 
Alasan utama penundaan itu adalah ketidakmampuan beberapa negara anggota untuk berpartisipasi penuh pada KTT.

PNG merasa tidak senang bahwa 'beberapa pemimpin MSG tidak memberikan perhatian serius terhadap KTT.'
 
Sejumlah kepala pemerintahan atau wakil mereka juga telah memberitahu bahwa mereka tidak akan berada di KTT itu tepat waktu atau bahkan sama sekali tidak menghadirinya karena ada komitmen lain.
 
PACNEWS sebelumnya telah diberitahu oleh Perdana Menteri Fiji, Voreqe Bainimarama,  ia telah memberikan pemberitahuan awal bahwa tidak dapat menghadiri KTT khusus karena ia memiliki acara resmi di Eropa. Menteri Luar Negeri Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, yang melakukan kunjungan resmi ke Korea Selatan, juga tidak akan dapat hadir tepat waktu.
 
Ketua MSG saat ini, Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasye Sogavare, mengatakan ia juga tidak dapat hadir pada KTT ini. Meskipun demikian, PACNEWS mendapat informasi ia akan berada di Port Moresby di akhir KTT. Dia tidak mengungkapkan alasan ketidakhadirannya.
 
Tahun ini akan menjadi giliran PNG untuk mewarisi kepemimpinan MSG dan memimpin badan regional itu untuk dua tahun ke depan.
 
Sebagai tuan rumah KTT MSG khusus tahun ini, Pemerintah PNG menyimpulkan bahwa para pemimpin negara anggota MSG tidak memberikan perhatian serius. Perdana Menteri PNG, Peter O'Neill sendiri yang memerintahkan penundaan KTT.
 
Sekretariat MSG di Port Vila, sementara itu, telah diminta untuk mempertimbangkan penjadwalan ulang KTT khusus ke akhir Juni atau awal Juli 2016, ketika semua negara anggota dan pihak terafiliasi lainnya dapat menghadirinya.

Editor : Eben E. Siadari