Parlemen Hongaria Setujui Pinjaman dari Rusia
BUDAPEST, SATUHARAPAN.COM - Parlemen Hongaria pada Senin (23/6), menyetujui pinjaman multimiliaran euro dari Rusia, untuk pembaruan pembangkit listrik tenaga nuklir di Hongaria, perjanjian yang menurut para kritikus meningkatkan ketergantungan Hongaria kepada Moskow.
Pada Januari, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mencapai perjanjian dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, untuk perusahaan energi atom Rosatom milik Rusia, membuat dua reaktor di pembangkit Paks terletak sekitar 100 kilometer selatan Budapest.
Perjanjian pinjaman, yang ditandatangani pada Maret lalu, memerlukan persetujuan parlemen Budapest, dan menetapkan Moskow akan meminjamkan dana kepada Budapest hingga 10 miliar euro (sekitar Rp163,7 triliun), sekitar 80 persen dari biaya perkiraan.
Parlemen memberikan izin untuk pinjaman itu, dengan perolehan 100 suara yang mendukung, 29 suara menentang, dan 19 sisanya abstain.
Detail mengenai perjanjiannya tidak dipublikasikan, dan tidak ada proses penawaran resmi untuk ekspansi di pembangkit tersebut, yang mendorong dilakukannya pemeriksaan oleh Komisi Eropa mengenai kemungkinan pelanggaran hukum Uni Eropa.
Namun pemerintah berargumen, bahwa ekpansi itu akan menghasilkan energi yang lebih murah serta 10.000 pekerjaan baru, dan Moskow menawarkan ketentuan pinjaman yang lebih baik daripada bank.
Hongaria diharuskan membayar utangnya dalam bentuk euro, dengan suku bunga mulai dari 3,95-4,95 persen, dalam waktu 21 tahun, dimulai setelah blok-blok baru tersebut dioperasikan. (AFP/Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...