Partai Baath Suriah Rombak Pimpinan
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM - Partai berkuasa di Suriah, Baath telah merombak pimpinan partai tersebut, termasuk jabatan partai yang diduduki Wakil Presiden, Farouk al-Sharaa. Namun kursi Sekretaris Jenderal Partai tetap dipegang Presiden Suriah, Basar Al Assad.
Partai Baath mengadakan rapat hari Senin (8/7) dalam pertemuan panjang, dan pengumuman kepemimpinan baru partai itu disampaikan lewat webside resmi partai itu. Situs Al Jazeera menyebutkan bahwa ada 16 nama pemimpin baru. Di antara mereka yang memimpin partai adalah Ketua Parlemen, Jihad al-Laham, dan Perdana Menteri, Wael al-Halqi.
Perubahan itu merupakan akibat dari kritik di dalam partai atas kinerja dan kepemimpinan dalam menghadapi krisis, sehingga muncul pemberontakan yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun. Analis menyebutkan bahwa untuk kali ini dan yang pertama di antara jajaran pimpinan partai tidak terdapat figure dari pasukan intelijen Suriah.
Partai Baath merupakan partai yang berkuasa di Suriah sejak 1963 dan di bawah kepemimpinan keluarga al Assad. Krisis politik dan keamanan di negara itu dengan munculnya pemberontakan dari pihak opoisisi telah berlangsung dua tahun lebih, dan belum ada tanda-tanda akan berakhir.
Oposisi dan Tawaran Gencatan Senjata
Sementara itu, pimpinan pemerintah oposisi Suriah, Ghassan Hitto, menyatakan mengundurkan diri, karena banyak pihak di oposisi yang kurang percaya. Sejumlah tokoh oposisi telah ditugaskan untuk membentuk pemerintah sementara untuk mengelola wilayah yang dikuasai pemberontak.
Namun demikian, dalam sebuah pernyataan, Ghassan Hitto menyebutkan dia akan terus bekerja untuk kepentingan revolusi. Ahmed Jarba sebagai pemimpin aliansi oposisi yang utama pada hari Sabtu diajukan sebagai calon pemimpin pemerintahan opoisis. Dia didukung oleh Arab Saudi.
Pada hari Senin (8/7), Jarba memperingatkan adanya ancaman bencana kemanusiaan yang bisa terjadi di di pusat kota Homs. Namun dia siap untuk menawarkan kepada Presiden Bashar al-Assad gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan untuk menghentikan pertempuran di sana.
Namun diberitakan bahwa pasukan pemerintah melanjutkan serangan terhadap oposisi yang berada di distrik Homs. Media pemerintah menyebutkan tentara telah membunuh beberapa "teroris" di daerah tersebut, termasuk Bab Houd, di wilayah kota tua. Dia bersama al-Safsafa telah dipukul oleh artileri berat pasukan pemerintah dan tembakan tank pada hari Senin.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...