Partai Komunis RRT Larang Anggota Main Golf Hindari Korupsi
BEIJING, SATUHARAPAN.COM - Partai Komunis Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang berkuasa saat ini sedang berkuasa di Tiongkok mendaftarkan beberapa larangan untuk anggotanya agar terhindar dari kasus korupsi, antara lain golf dan larangan untuk makan berlebihan di jamuan makan malam.
“Aturan baru yang diterapkan partai (Partai Komunis RRT, red) antara lain agar terhindar dari gratifikasi bagi para pejabat yakni diharapkan kepada para anggota menghindari jamuan makan mewah karena mendorong kemarahan publik yang amat luas,” demikian aturan tersebut seperti diberitakan South China Morning Post, Kamis (22/10).
Menurut South China Morning Post, peraturan tersebut merupakan kodifikasi dari apa yang disebut pelanggaran disiplin karena birokrat yang ada dimaksudkan untuk hidup sederhana dan menjalani kehidupan dengan penuh keteladanan.
Presiden Tiongkok Xi Jinping telah meluncurkan tindakan keras menyapu para koruptor yang ada di lingkungan pemerintahan sejak dia mulai berkuasa pada akhir 2012 di partai komunis, kebijakan dan ketegasan di bidang korupsi dia tunjukkan lagi saat dia melanjutkan diri saat menjabat presiden pada 2013. Sebagai buktinya hingga kini puluhan pejabat senior yang berkuasa sejak jaman pemerintahan beberapa presiden sebelumnya telah diselidiki atau dipenjara.
Aturan tersebut, berlaku untuk semua 88 juta anggota partai untuk pertama kalinya.
“Anggota Partai harus memisahkan kepentingan publik dan swasta, menempatkan kepentingan publik pertama dan bekerja tanpa pamrih,” kata laporan itu. Anggota partai juga harus menjadi juara dalam kesederhanaan dan menjaga diri dari pemborosan,” lanjut laporan tersebut.
Larangan Perzinahan
Aturan baru partai tersebut juga menyinggung tentang hubungan seksual yang menyimpang dengan yang bukan pasangan hidupnya.
Aturan tersebut menyatakan bahwa pelanggaran yang berkaitan dengan masalah seksualitas yang cukup sering dapat dikategorikan gratifikasi seksual, dan hukuman tersebut sama saja menjelek-jelekkan partai dari sisi moralitas dan layak menerima hukuman.
Contoh Konkrit
Beberapa waktu lalu Tiongkok menjatuhkan hukuman penjara pada dua mantan pejabat senior Partai Komunis karena menerima suap, yakni Jiang Jemin dan Li Chuncheng. Dua mantan pejabat tersebut terkait dengan mantan kepala keamanan Tiongkok Zhou Yongkang, yang menjalani hukuman seumur hidup.
Jiang Jiemin, mantan pejabat partai yang pernah menjalankan perusahaan minyak dan gas terbesar Tiongkok, dijatuhi hukuman 16 tahun setelah mengaku menerima suap. Pengadilan di Tiongkok juga menghukum Li Chuncheng, mantan pejabat partai puncak di Provinsi Sichuan di barat daya Tiongkok selama 13 tahun penjara untuk pelanggaran yang sama.
Vonis bagi kedua mantan pejabat tersebut diberikan dua minggu sebelum pertemuan tahunan Komite Sentral Partai Komunis RRT. (scmp.com).
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...