Pasar Optimistis, Rupiah dan IHSG Ditutup Naik
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Senin akhir Maret, nilai tukar rupiah ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (24/3) sore menguat sebesar 57 poin menjadi Rp 11.368 dibanding sebelumnya Rp 11.425 per dolar AS. Optimisme serupa juga menghinggapi pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 20,21 poin.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin mengatakan bahwa pada awal pekan ini (24/3) nilai tukar rupiah kembali bergerak menguat menyusul kekhawatiran pasar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS.
"Permintaan terhadap dolar AS cenderung terbatas menjelang publikasi data manufaktur Amerika Serikat yang diproyeksikan kembali menurun," katanya.
Ia mengemukakan bahwa hingga menjelang perdagangan sore, kurs rupiah ditransaksikan pada kisaran Rp 11.378 per dolar AS dan akhirnya menyentuh posisi Rp 11.368 per dolar AS.
Di sisi lain, Ariston mengatakan bahwa risiko dari "tapering off" The Fed juga diperkirakan sudah diprediksi dengan baik oleh pelaku pasar uang sehingga mata uang negara berisiko, termasuk rupiah masih melanjutkan penguatan.
"Meski demikian risiko di pasar keuangan masih tetap," katanya.
Ia menambahkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih menjadi salah satu penopang bagi mata uang rupiah. Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa kondisi ekonomi domestik pada 2014 akan lebih stabil dibanding 2013.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 11.384 dibanding sebelumnya (21/3) di posisi Rp 11.431 per dolar AS.
IHSG BEI Senin Ditutup Naik 20,21 Poin
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin ditutup naik 20,21 poin atau 0,43 persen ke posisi 4.720,42 seiring dengan aksi beli saham yang dilakukan investor asing, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 3,11 poin (0,39 persen) ke level 792,13.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya wijaya di Jakarta, Senin mengatakan bahwa kembalinya arus dana asing ke pasar saham dalam negeri mendorong IHSG BEI menguat.
"Kondisi itu menggambarkan bahwa peta pergerakan IHSG BEI masih dalam tren penguatan," katanya.
Dalam data perdagangan saham di BEI, tercatat pelaku pasar asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp 268,356 miliar.
William Surya wijaya menambahkan bahwa secara teknikal, IHSG BEI akan menyentuh level batas atas ke level 4.743 poin.
Analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan penguatan IHSG BEI juga terimbas beberapa sentimen positif domestik seperti neraca perdagangan Indonesia Februari yang diperkirakan mencatatkan surplus dan optimisme terhadap pemilu legislatif April 2014 mendatang sesuai dengan ekspektasi pasar.
"Ekspektasi itu membangun momentum konsolidasi pergerakan indeks BEI antara 4.680-4.750 poin untuk kembali bergerak `rally` penguatan ke depannya," katanya.
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 237.440 kali dengan volume mencapai 3,27 miliar lembar saham senilai Rp 4,67 triliun. Tercatat, efek yang bergerak naik sebanyak 163 saham, yang melemah 127 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 105 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 409,75 poin (1,91 persen) ke level 21.846,45, indeks Nikkei naik 251,07 poin (1,77 persen) ke level 14.475,30 dan Straits Times menguat 37,90 poin (1,23 persen) ke posisi 3.111,29. (Ant)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...