Pasca Kudeta Gagal, Turki Pecat 8.777 Pejabat
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Dalam Negeri Turki telah memecat 8.777 pejabat terkait upaya kudeta yang gagal pada Jumat (15/7), termasuk polisi, gubernur dan pejabat gendarmerie (militer yang mendapat tugas dalam kepolisian), menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu.
Personil yang diberhentikan dari tugasnya pada Senin (18/7) adalah 7.899 polisi, 614 petugas gendarmerie, 30 gubernur dan 47 kepala daerah.
Para anggota polisi diberhentikan dipanggil ke markas polisi provinsi sepanjang Senin malam dan harus menyerakan senjata dan tanda pengenal mereka.
Lebih dari 7.500 tersangka terkait kudeta adalah anggota militer dan pejabat peradilan, termasuk komandan militer atas, dan hakim Mahkamah Agung. Mereka ditahan karena diduga terkait upaya kudeta, menurut Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim.
Operasi yang menargetkan pendukung Fethullah Gulen, seorang ulama yang berbasis di Amerika Serikat sejak 1999, dan dituduh sebagai dalang kudeta, dilakukan makin gencar dan telah menyebar ke pengadilan tingkat atas.
Ankara juga telah menghapus cuti tahunan lebih dari tiga juta pegawai negeri sipil nasional sampai pemberitahuan lebih lanjut, menurut perintah pemerintah yang diterbitkan pada Senin (18/7). Dan pegawai yang tengah cuti diminta kembali ke pos mereka sesegera mungkin, kata pemerintah.
Mahkamah Konstitusi telah menerapkan tindakan disipliner terhadap dua hakim tinggi (Alparslan Altan dan Erdal Tercan) atas dugaan terkait dengan Gulen.
Ini merupakan bagian dari langkah pemerintah dalam membersihkan secara besar-besaran ribuan hakim dan jaksa menyusul upaya kudeta yang gagal.
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...