Paskah bagi Ahok, Tiap Hari Adalah Hari Kebangkitan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Memasuki pekan Paskah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok tak punya agenda khusus untuk merayakan hari kebangkitan.
Mantan Bupati Belitung Timur itu justru disibukkan dengan sejumlah agenda pekan ini, di antaranya musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) untuk pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016. Hingga Selasa (31/3), Ahok tampak masih lembur. Lebih dari 12 jam sehari ia disibukkan dengan tugasnya di Balai Kota. Selasa malam, ia tampak baru keluar kantor pukul 20.30 WIB.
Dengan raut yang masih belum menunjukkan kelelahan, Ahok dengan santai mengaku tak punya ritual khusus menyambut Paskah karena baginya setiap hari adalah hari kebangkitan. ”Paskah biasanya ke gereja, setelah kebaktian ya pulang,” ujar Ahok saat ditemui di Balai Kota, Selasa malam.
Sementara, makna Paskah baginya adalah menang dari maut. “Yang paling bahaya kan maut. Yang paling ditakuti orang hidup di dunia ini adalah maut. Kalau percaya sama Paskah, orang nggak usah takut mati karena mati sekali yang penting kamu bisa bangkit,” kata mantan politikus Gerindra itu.
Ia pun mengatakan agar umat Kristen tak merasa mati dua kali. Lahir dua kali, mati sekali, kata Ahok.
Lebih jauh, ia mengartikan Paskah sebagai peristiwa untuk lahir kembali. ”Saya tenang saja. Kan saya sudah dijanjiin hidup kekal saat ikut Paskah. Ya udah saya sudah tenang. Yang paling aman kan saya dapat jaminan masuk surga,” kata Ahok.
Bila percaya makna kebangkitan, lanjut Ahok, dosa dan kesalahan manusia akan dilebur. “Kalau dosa kita nggak diingat, itu bahagia namanya,” ujarnya.
Editor : Bayu Probo
Festival Film Berlin Tinggalkan Medsos X
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Festival Film Berlin menjadi festival film papan atas Eropa terbaru yang ...