Pasukan Suriah Rebut Kembali Kilang Minyak dari ISIS
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terlibat bentrok dengan pasukan pemerintah pada hari Selasa (8/9) di pusat ladang minyak Jazal Suriah, fasilitas terakhir yang sebagian masih berada di bawah kontrol negara, kelompok monitoring konflik dilaporkan.
Bentrokan pecah saat fajar di lokasi yang telah ditutup selama beberapa hari karena perang, kata Rami Abdulrahman, dari Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia.
Observatorium, yang memonitor konflik Suriah melalui jaringan sumber di lapangan, telah mengatakan pada hari Senin (7/9) militan telah mengambil alih semua fasilitas di mana laporan tersebut disangkal oleh pemerintah.
Tapi Abdulrahman menambahkan pada hari Selasa (8/9) tentara telah berhasil menjauhkan pasukan ISIS kompleks kilang minyak tersebut dan merebutnya kembali.
Jazal adalah kilang minyak berukuran sedang yang terletak di barat laut kota kuno Palmyra yang dikuasai pemberontak, bagian dari wilayah yang merupakan ladang gas alam utama Suriah dan fasilitas ekstraksi yang menghasilkan uang berjuta-juta dolar.
ISIS, yang juga menguasai sebagian besar tetangga Irak, mengambil Palmyra pada bulan Mei, dan tentara telah berjuang untuk merebut kembali wilayah itu dan daerah lainnya.
Talal al-Barazi, gubernur provinsi Homs, seperti dikutip oleh surat kabar al-Watan pada hari Selasa (8/9) mengatakan militan ISIS telah merebut lima posisi di daerah lain pada hari Sabtu (5/9).
Seorang pejabat militer Suriah mengatakan kepada Reuters: "Mereka mencoba untuk mengambil beberapa posisi tetapi serangan itu gagal."
ISIS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (7/9) pejuangnya telah menguasai sebuah wilayah desa Jazal beserta kilang minyaknya.
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...