Loading...
RELIGI
Penulis: Sabar Subekti 11:24 WIB | Selasa, 18 Juni 2013

Paus: Ekonomi dan Politik untuk Melayani Umat Manusia

Paus Fransiskus. (Foto: istimewa)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus menyampaikan pesan agar materi dan kesejahteraan spiritual menjadi pendorong di balik upaya politik dan ekonomi dalam memperbaiki krisis ekonomi dan membantu orang miskin.

Pesan itu disampaikan kepada Perdana Menteri Inggris, David Cameron, sebagai balasan atas surat yang diterimanya pada 5 Juni. Pada Surat itu Cameron menjelaskan prioritas yang akan diambil di mana Britania Raya memperoleh giliran sebagai presiden dari Kelompok Delapan Negara Industri Maju (G8), yang mengadakan pertemuan tingkat tinggi di Irlandia Utara dalam dua hari ini (17-18/6).

Tujuan ekonomi dan politik, kata Paus pada  suratnya yang dikirim Sabtu (15/6), adalah untuk melayani umat manusia, dimulai dengan termiskin dan paling rentan di manapun mereka berada, bahkan dalam rahim ibu mereka.

Cameron mengatakan kepada Paus bahwa dia ingin membantu negara-negara berkembang dan berupaya menggunakan berbagai sarana untuk  memulihkan pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan dalam perekonomian dunia. Selain itu, dijelaskan bahwa Inggris berupaya untuk meningkatkan kerja sama internasional untuk mencegah penghindaran pajak, memperluas perdagangan bebas dan meningkatkan transparansi penyelenggaraan pemerintahan.

Paus menanggapi rencana itu dengan mengatakan bahwa semua kegiatan politik dan ekonomi, baik nasional atau internasional, harusnya ditujukan kepada manusia. "Setiap teori ekonomi dan politik atau tindakan, harus mengatur tentang menyediakan setiap penduduk planet ini dengan sarana untuk hidup bermartabat dan kebebasan, dengan tanggung jawab dan dukungan keluarga, pendidikan bagi anak, memuliahan Tuhan dan mengembangkan potensi manusia.

 
"Ini adalah hal utama. Sebab, tanpa visi seperti itu, semua aktivitas ekonomi tidak berarti,” kata Paus.  Uang, sarana politik dan ekonomi, serta sarana lainnya haruslah untuk melayani, bukan menguasai. Dia mengingat bahwa meskipun tampaknya paradoks, solidaritas dan sikap tanpa pamrih justru merupakan kunci untuk kelancaran fungsi ekonomi global.

Pertemuan tahunan G8  akan berlangsung di Lough Erne, Irlandia Utara dan antara lain akan membahas konflik di Suriah. Paus mengharapkan pertemuan itu akan memperoleh kesepakatan upaya gencatan senjata yang langgeng di Suriah dan membawa semua pihak dalam konflik berunding.

Menurut dia,  untuk mencapai perdamaian perlu sikap mengesampingkan klaim tertentu dan berpandangan jauh untuk  bersama-sama membangun perdamaian yang lebih adil. Paus juga menyampaikan apresiasi bahwa Inggris menempatkan manusia di pusat prioritas dengan meningkatkan ketahanan pangan, serta melindungi perempuan dan anak dari kekerasan seksual selama konflik. (news.va)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home