Paus Fransiskus Minum Teh Daun Koka di Bolivia
LA PAZ, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus minum teh daun koka, kamomile, dan biji adas di pesawat kepausan saat melakukan perjalanan dari Ekuador menuju Bolivia untuk mengatasi mabuk ketinggian sebelum tiba di bandara internasional tertinggi di dunia, Kamis (9/7).
Koka merupakan bahan utama dalam kokain. Orang-orang di wilayah Pegunungan Andes, Amerika Selatan biasa mengonsumsi bahan tersebut sebagai obat, dengan mengunyah daun koka atau minum teh koka selama berabad-abad.
Pramugari mengatakan, Paus minum campuran herbal yang disebut Trimate, yang mengandung tiga bahan. Trimate juga sempat ditawarkan bagi wartawan pada saat penerbangan.
Seorang menteri Bolivia mengatakan, 10 hari yang lalu Paus Fransiskus minta kepada pejabat pemerintah bahwa ia ingin mengonsumsi daun koka saat mengunjungi negara penghasil koka terbesar di dunia ini.
Sebelumnya, Paus Yohanes Paulus II juga pernah minum teh daun koka saat mengunjungi Bolivia pada 1988 dan Paus Paulus VI pernah minum teh khusus itu selama kunjungan ke Pegunungan Andes pada 1968.
Terletak di ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut, Wilayah La Paz Bolivia memiliki bandara tertinggi di dunia, yakni El Alto (artinya “yang tinggi").
Masyarakat adat setempat, termasuk presiden pribumi pertama Bolivia, Evo Morales, membela penggunaan koka dan menganggapnya sebagai tanaman suci, setelah bahan tersebut dinyatakan sebagai zat ilegal pada 1961 oleh konvensi PBB tentang narkotika.
Morales mengatakan pada sidang umum PBB 2007, "daun (koka) ini merupakan... harapan rakyat Bolivia."
The Guardian melaporkan, selain mampu mengatasi mabuk ketinggian, dengan mengunyah daun koka atau meminumnya seperti yang dilakukan paus, tanaman tersebut dapat memberikan stimulasi fisik dan mental yang dinilai baik, tapi tidak seperti kokain.
Selain itu daun koka merupakan bahan dalam pasta gigi, body lotion, dan shampo di Bolivia. Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada 1995 melaporkan tidak ada efek samping bagi kesehatan dari penggunaan koka dalam bentuk daun.
Di samping untuk mengatasi mabuk ketinggiannya, Pus Fransiskus mengonsumsi daun koka untuk menekan rasa lapar, haus, sakit, dan kelelahan.
Untuk alasan kesehatan, Paus berusia 78 tahun yang telah kehilangan bagian dari salah satu paru-paru akibat penyakit ketika ia masih muda, berada di Kota La Paz, 3.650 meter di atas permukaan laut, hanya sekitar empat jam, lalu segera menuju ke Kota Santa Cruz, kota terbesar Bolivia di ketinggian yang jauh lebih rendah.
Paus tampak tidak mengalami kesulitan ketika ia berjalan dari pesawat di daerah ketinggian tersebut dan saat ia membaca sambutannya. Ia dalam rangkaian kunjungan ke tiga negara termiskin di Amerika Latin. Bapa Paus sebelumnya mengunjungi Ekuador dan setelah ini dilanjutkan ke Paraguay.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...