Paus Fransiskus Serukan Mafia Italia Bertobat
ITALIA, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus mendorong mafia Italia bahwa mereka berisiko akan masuk neraka kecuali mereka bertobat dan meninggalkan uang dan kekuasaan mereka yang berbau darah itu.
Dia memberi peringatan itu ketika berdoa untuk mengenang korban mafia, Jumat (21/3). Di ibadah vigil, yang diadakan di gereja San Gregorio VII di Roma, 842 nama-nama korban dibacakan.
Paus mengatakan: “Hidup yang Anda jalani saat ini tidak akan memberikan kesenangan, sukacita dan kebahagiaan kepada Anda. Anda tidak akan membawa uang dan kekuasaan berbau darah itu di kehidupan Anda berikutnya,” kata dia.
“Bertobatlah. Masih ada waktu untuk tidak berakhir di neraka yang akan menanti Anda jika Anda terus berada di jalan ini.”
Berhentilah Melakukan Kejahatan
Sebelumnya, Paus telah mendesak anggota mafia untuk berubah.
Pada bulan Januari, dia bicara tentang anak berusia tiga tahun, Nicolo Campolongo, yang tubuhnya terbakar bersama dengan kakeknya di sebuah mobil di Italia selatan, Cassano allo lonio. Penyidik percaya bahwa mereka tewas setelah utang obat dalam persaingan keluarga belum lunas dibayar.
Paus mengatakan: “Saya terus berpikir tentang Coco Campolongo. Kemarahan kaum mafia tersebut harus dibayar oleh anak kecil ini yang kasusnya belum pernah terjadi dalam sejarah kriminalitas. Marilah kita berdoa supaya orang-orang ini mau bertobat,”
Ibadah vigil Jumat dihadiri oleh sekitar 1000 orang di mana Paus Fransiskus bertemu dengan para kerabat korban untuk menunjukkan solidaritas gereja dengan mereka dan beroposisi dengan kejahatan terorganisir, menurut kantor berita AFP.
“Pria dan wanita dari mafia.. Ubahlah cara hidup Anda. Berhentilah melakukan kejahatan, berubahlah..” kata Paus.
Ini adalah pertama kalinya seorang Paus menghadiri ibadah vigil setelah 19 tahun diselenggarakan oleh kelompok anti-mafia Libera. (AFP/ aljazeera.com)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...