Paus: Konflik Global Mengarah ke Perang Dunia III
SATUHARAPAN.COM –Paus Fransiskus menilai konflik global saat ini memburuk, yang secara efektif melibatkan kita ke dalam situasi sedikit demi sedikit mengarah ke Perang Dunia III.
Paus mengemukakan hal itu hanya beberapa jam sebelum Negara Islam (NIIS, dulu ISIS, Red) meluncurkan video baru yang menunjukkan pemenggalan sandera Inggris David Haines (44), pekerja sosial, yang mendorong aksi yang dipimpin Amerika Serikat, melalui Menlu John Kerry, mengumumkan “menabuh genderang perang”.
Analisis Global Peace Index pada musim panas ini mengungkapkan hanya 11 dari 162 negara yang tidak terlibat dalam konflik dalam bentuk apa pun. Dalam beberapa bulan ini, Paus tak henti-henti menyerukan perdamaian di Ukraina, Irak, Suriah, Gaza, dan di tempat lain.
Di sela-sela khotbah singkat pada Sabtu (13/9) yang disampaikan dalam peringatan peristiwa perang terbesar di Italia, Paus menyebut “perang adalah kegilaan”.
Paus sedang berada di suatu wilayah di Italia utara, makam sekitar 15.000 tentara yang tewas saat berjuang untuk Kerajaan Austro-Hungaria, pihak yang kalah dalam Perang Dunia I, dalam peringatan seratus tahun peristiwa itu pada tahun ini.
Paus mengatakan, “Bahkan saat ini, setelah kegagalan dua perang dunia lain, mungkin seseorang dapat berbicara tentang Perang Dunia III, mulai sedikit demi sedikit, dengan kejahatan, pembantaian, dan penghancuran.”
“Perang sangat tidak rasional, dan hanya ada satu rencana, yakni membawa kehancuran, berusaha tumbuh dengan menghancurkan,” kata Paus.
“Keserakahan, intoleransi, syahwat kekuasaan, motif-motif itu yang mendasari keputusan untuk pergi berperang dan mereka terlalu sering dibenarkan oleh ideologi,” Paus menambahkan.
Paus Mengutuk Terorisme
Beberapa waktu lalu Perdana Menteri Inggris David Cameron menyerukan tekadnya untuk “memburu mereka yang bertanggung jawab” atas pembunuhan sandera di Suriah dan “membawa mereka ke pengadilan, tanpa batas waktu”. Pada sisi lain, Presiden AS Barack Obama juga berjanji untuk memberantas ISIS.
Bulan lalu, Paus yang sering mengutuk konsep perang atas nama Tuhan, mengatakan sah bagi masyarakat internasional untuk menggunakan kekuatan demi menghentikan “agresi yang tidak adil” oleh militan NIIS yang telah membunuh atau menyebabkan pengungsian ribuan orang di Irak dan Suriah, kebanyakan dari mereka orang Kristen.
Dalam khotbahnya di hadapan ribuan orang, dalam misa yang berlangsung muram, Paus mengutuk terorisme, tanpa penjelasan lebih lanjut. (cnbc.com/bbc.co.uk)
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...