Paus: Uang untuk Melayani, Bukan untuk Memerintah
"Uang haruslah untuk melayani, bukan untuk memerintah," katanya dalam kata sambutan sebagai paus, dalam sebuah acara mengenai krisis ekonomi dan keuangan dunia pada Kamis (16/05) di Vatikan.
"Kami telah menciptakan berhala baru" di mana "anak lembu emas telah berubah dalam kultus uang dan kediktatoran ekonomi yang tidak manusiawi." Referensi dari Kitab Keluaran, ketika orang Israel menyembah anak lembu emas saat nabi Musa naik ke puncak Gunung Sinai menerima Sepuluh Perintah Allah.
Paus mengatakan, ia "mengasihi semua orang, kaya maupun miskin," tapi sebagai paus ia "memiliki tugas, dalam nama Kristus, untuk mengingatkan orang kaya untuk membantu orang miskin, menghormati mereka, untuk memuliakan mereka."
Ia menyerukan reformasi keuangan yang etis yang dapat "menguntungkan semua orang" dan bagi dunia keuangan dan ekonomi untuk lebih memperhitungkan pentingnya etika dan solidaritas daripada keuntungan pribadi semata.
Mengapa para pemimpin dunia tidak "berbalik kepada Allah untuk mendapat pencerahan?" kata Paus.
Melihat ke Allah dan "desain-Nya" akan membantu menciptakan "pola pikir politik dan ekonomi baru" yang akan membawa ekonomi dan masalah sosial kembali bersama-sama dalam suatu hubungan yang sehat dan harmonis, katanya.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...