PBB: 88.000 Warga Etnis Armenia Melarikan Diri dari Nagorno-Karabakh
YEREVAN, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 88.000 orang telah menyeberang ke Armenia dari Nagorno-Karabakh dan jumlah total pendatang bisa meningkat menjadi 120.000, kata seorang pejabat badan pengungsi PBB pada hari Jumat (29/9), sambil meminta dukungan ketika pihak berwenang berjuang untuk mengatasi gelombang pengungsi tersebut.
Lebih dari separuh penduduk negara yang memisahkan diri itu telah melarikan diri sejak Azerbaijan melancarkan serangan pekan lalu.
Kavita Belani, perwakilan UNHCR di Armenia, mengatakan pada konferensi pers PBB melalui tautan video bahwa banyak orang yang lelah dan ketakutan berkumpul di pusat pendaftaran.
“Ini adalah situasi di mana mereka telah hidup di bawah blokade selama sembilan bulan,” katanya. “Dan ketika mereka masuk, mereka penuh dengan kecemasan, ketakutan, ketakutan dan mereka menginginkan jawaban.”
“Kami siap menangani hingga 120.000 orang. Sangat sulit untuk memprediksi berapa banyak pengungsi yang akan datang pada saat ini,” tambahnya ketika ditanya tentang jumlah pengungsi.
Hampir sepertiga pengungsi adalah anak-anak, kata pejabat UNHCR lainnya dalam pengarahan tersebut. “Kekhawatiran utama kami adalah banyak dari mereka yang terpisah dari keluarga mereka,” kata Regina De Dominicis, direktur regional UNICEF.
Perwakilan Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, Hicham Diab, mengatakan ada kebutuhan besar akan dukungan kesehatan mental bagi para pengungsi. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Uskup Suharyo: Semua Agama Ajarkan Kemanusiaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan ap...