PBB Berikan Hadiah Nelson Mandela
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Majelis Umum PBB memperingati Hari Internasional Nelson Mandela Hari dengan memberikan penghargaan yang diberi nama Nelson Rolihlahla Mandela Prize, untuk menghargai kontribusi pemimpin Afrika Selatan itu pada demokrasi, keadilan dan rekonsiliasi dan dedikasinya pada layanan kemanusiaan.
Peringatan hari Mandela sebenarnya jatuh pada 18 Juli. Dua pemenang pertama hadiah ini adalah Dr Helena Ndume dari Namibia dan Jorge Sampaio Fernando Branco dari Portugal.
"Hari Internasional Nelson Mandela adalah panggilan global untuk bertindak bagi seluruh warga dunia, untuk menghadapi tantangan dan mengikuti jejak tangguh Madiba; seorang pria yang mengubah hidupnya, didedikasikan bagi negaranya dan membebaskan rakyatnya," kata Presiden Majelis Unum PBB, Sam Kutesa, dalam pertemuan yang dihadiri wakil 193 anggota PBB.
Hadiah tahun ini menjelaskan pengakuan "prestasi luar biasa" dari dua individu, satu perempuan dan satu laki-laki, yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk layanan kemanusiaan, terutama dalam mempromosikan rekonsiliasi, kohesi sosial dan pembangunan masyarakat.
Ndume dari Namibia adalah dokter mata yang hidupnya didedikasikan dalam pengobatan kebutaan dan penyakit terkait mata, baik di Namibia dan di seluruh dunia berkembang.
Sementara Sampaio dari Portugal menjadi pemimpin dalam perjuangan untuk pemulihan demokrasi di Portugal, dan menjabat sebagai Deputi Menteri Kerjasama Luar; sebagai Wali Kota Lisbon 1989-1995; dan, dari 1996 hingga 2006 sebagai presiden negara itu.
Nelson Rolihlahla Mandela Prize tahun 2015 diberikan kepada Helena Ndume (kiri) and Jorge Fernando Branco Sampaio dari Portugal. Ndume tengah menerima hadiah tersebut di PBB. (Foto: un.org)
Rasisme dan Diskriminasi
Hadiah itu juga sebagai penghormatan kepada kehidupan yang luar biasa dari Nelson Mandela dan warisannya berupa rekonsiliasi, transisi politik dan transformasi sosial.
"Nelson Mandela menginspirasi dunia, menginspirasi kita semua," kata Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dalam sambutannya yang disampaikan oleh, Susana Malcorra. "Meskipun dia menderita kekejaman yang mengerikan, Madiba (nama panggilan Mandela) tidak pernah tenggelam sampai tingkat penderitaannya; sebaliknya, dia naik dalam memontum sejarah. "
PBB memang tidak lagi memiliki agenda mengenai apartheid, tetapi masyarakat internasional terus menghadapi bentuk rasial dan diskriminasi lainnya yang mendorong pelanggaran dan kekerasan di semua negara, kata Malcorra. "Hari ini, mari kita menghormati Nelson Mandela dengan aktif memperjuangkan hak-hak asasi manusia, pembangunan dan perdamaian di masyarakat kita dan dunia kita."
BACA JUGA: |
Hari Mandela
Setiap tahun, PBB memperingati Hari Mandela dengan aksi yang terinspirasi kampenye perubahan oleh Nelson Mandela bagi individu di seluruh dunia untuk didorong mengabdikan 67 menit hidupnya untuk membantu orang lain. Hal itu dilakukan oleh relawan di rumah sakit, pendidikan bagi anak-anak, menyediakan makanan bagi para tunawisma, atau kegiatan pelayanan masyarakat lainnya.
Kampanye ini didasarkan pada kegiatan Nelson Mandeyang dia khususkan untuk pelayanan publik, sebagai pengacara hak asasi manusia, seorang dengan hati nurani, pembawa damai, dan sebagai Presiden Afrika Selatan.
Tahun ini, di Markas Besar PBB, relawan staf bermitra dengan Program Green Thumb Taman New York City Taman untuk 'kebun masyarakat di Manhattan, memberikan dukungan untuk ruang hijau penting di kota itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...