PBB Konfirmasi Gencatan Senjata untuk Aksi Kemanusiaan di Homs Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - PBB pada Kamis (6/1) mengonfirmasi bahwa akan ada jeda serangan untuk tujuan kemanusiaan di kota Homs yang dikepung. Dengan adanya jeda tersebut para warga sipil akan diizinkan meninggalkan kota itu.
Perjanjian dengan pemerintah Suriah juga membuka jalan bagi pengiriman suplai penting untuk sekitar 2.500 warga sipil agar bisa bertahan hidup, kata juru bicara PBB, Farhan Haq, kepada media. Dia mengutip komentar dari Valerie Amos, wakil sekjen PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Bantuan Darurat.
Area-area Old City di Homs yang diduduki pemberontak dihujani serangan yang terjadi hampir setiap hari sejak angkatan darat mengepung mereka pada Juni 2012.
Menurut kantor berita pemerintah Suriah, “otoritas akan mengimplementasikan perjanjian tersebut dengan menyediakan bantuan kemanusiaan yang diperlukan, termasuk makanan, tempat perlindungan dan bantuan medis untuk warga sipil tidak bersalah yang meninggalkan” distrik terkepung itu.
“Kita perlu melihat akses terus-menerus dan aman serta tanpa hambatan bagi para petugas kemanusiaan untuk bisa mencapai jutaan orang yang terjebak,” kata Haq yang mengutip Amos.
Jika perjanjian Homs mulai diberlakukan, itu akan menjadi itikad pertama dari rezim Presiden Bashar al-Assad sejak negosiasi dengan oposisi Suriah serta negara-negara adidaya diadakan di Jenewa bulan lalu. (AFP)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...