PBB: Krisis Keuangan untuk Pengungsi Palestina
GAZA, SATUHARAPAN.COM – Meningkatnya kebutuhan bantuan kemanusiaan di tempat lain di Timur Tengah meningkat "persaingan" untuk pendanaan bagi pengungsi Palestina, kata pejabat PBB hari Rabu (10/2).
Situasi kekuarangan bantuan untuk Palestina ini bisa ‘’meledak,’’ kata Bo Schack, direktur badan pengungsi PBB di Gaza, Palestina. Dia khawatir, krisis di Yaman, Suriah dan di tempat lain di Timur Tengah berdampak pada berkurangnya donor untuk Palestina.
Disebutkan bahwa negosiasi antara faksi-faksi Palestina untuk pemerintah persatuan masih menghadapi hambatan, sementara Israel masih mempertahankan blokade terhadap Gaza. Hal itu membuat warga Gaza mempertanyakan apakah dana untuk Palestina dibelanjakan dengan benar.
Sementara itu dana dari negara donor banyak dialihkan untuk fokus pada mengatasi krisis pengungsi di Eropa.
"Memang benar ada persaingan serius. Memang benar ada masalah dengan negosiasi (Palestina) dan kurangnya pembangunan," kata Schack seperti dikutip AFP. Dia menyerukan perlunya dana US$ 571 juta untuk warga Palestina pada tahun 2016 untuk wilayah Gaza, Yerusalem, dan Tepi Barat yang diduduki Israel.
Ancaman Krisis
Dia memperingatkan terjadinya ancaman krisis pendanaan bagi Palestina seperti tahun lalu, di mana badan itu tidak bisa membuka sekolah untuk pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania dan Lebanon.
Dana Erekat, seorang pejabat kementerian keuangan dan perencanaan Palestina, mengatakan bahwa kekurangan dana bisa menyebabkan lebih banyak gejolak di Palestina.
"Dana pembangunan mengalami penurunan, dukungan anggaran juga mengalami penurunan," katanya. "Jika kita tidak mengatasi kebutuhan masyarakat tersebut situasi akan meledak. Inilah mengapa dukungan donor saat ini sangat, sangat penting."
Krisis kemanusiaan yang berkembang di Gaza khususnya, di mana hampir setengah dari penduduk tidak memiliki akses yang cukup untuk makanan sehat.
David Carden, koordinator urusan kemanusiaan di Kantor PBB mengatakan mereka membutuhkan dana US$ 705 juta pada tahun 2015, hanya sekitar setengahnya yang didapat.
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...