PBB: Padatnya Populasi Penjara Timbulkan Penyiksaan
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Saat populasi penjara tumbuh di seluruh dunia, kelebihan tampungan akan menciptakan kondisi yang berkontribusi terhadap terciptanya perlakuan buruk atau bahkan penyiksaan, kata seorang pejabat PBB pada Selasa (22/10).
Juan Mendez, pelapor khusus PBB mengenai penyiksaan, menyoroti kelebihan populasi ketika dia membuat desakan di hadapan Majelis Umum PBB untuk merevisi aturan perlakuan terhadap tahanan.
Tingkat penahanan yang bertumbuh, kata Mendez, “memberikan beban keuangan yang sangat besar terhadap negara,” dengan lebih dari 10 juta tahanan diperkirakan ada di seluruh dunia.
“Krisis penjara global memiliki dampak buruk terhadap kondisi penahanan,” mengakibatkan keadaan yang menurut Mendez menyebabkan “perlakuan buruk atau bahkan penyiksaan.”
Dalam laporannya, Mendez mengatakan bahwa Peraturan Standar Minimum PBB untuk Perlakuan terhadap Narapidana, yang diadopsi lebih dari 50 tahun yang lalu, “tertinggal secara signifikan di belakang perkembangan terbaru dalam hukum hak asasi manusia internasional.”
Mendez mengangkat isu tertentu tentang kurangnya larangan mutlak penyiksaan dalam standar tersebut, dan menyarankan peraturan yang lebih baik dari “penggunaan kurungan isolasi.”
Dia juga menyarankan bahwa aturan tersebut juga berlaku untuk rumah sakit jiwa dan kantor polisi, dan bahwa mereka memiliki pedoman untuk melakukan investigasi dengan penyiksaan atau perlakuan tidak manusiawi. (AFP/Antara)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...