PBB: Perlu Bantuan Segera bagi Palestina Yang Terkepung di Yarmuk, Suriah
PALESTINA, SATUHARAPAN.COM - Di tengah pertemuan pemimpin dunia di Montreux, Swiss, mencari solusi politik untuk krisis di Suriah, PBB menyerukan semua pihak di negara yang dilanda perselisihan untuk segera memfasilitasi bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina terjebak di kamp pengungsi Yarmouk, di Suriah.
Di kamp Yarmouk yang merupakan kawasan pengungsi Palestina terdapat 18.000 warga yang telah bertahun-tahun di sana. Mereka terkepung selama berbulan-bulan karena konflik di Suriah yang terus berlanjut.
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) telah menyerukan akses kemanusiaan penuh ke daerah tersebut. Mereka sulit untuk masuk karena pertempuran yang terus berlangsung, mengakibatkan pengiriman bantuan menjadi sangat lambat.
"Komunitas kemanusiaan terus berusaha untuk mengirimkan makanan yang sangat dibutuhkan untuk ribuan orang yang terjebak di Yarmouk,” kata juru bicara UNRWA, Chris Gunness. Lembaga ini telah melaporan tentang anak-anak dengan gizi buruk dan kematian ibu saat melahirkan, karena kurangnya pelayanan medis di sana.
Setetes Air di Lautan
"UNRWA berupaya memberikan makanan pada hari Selasa (21/1), tapi setelah menunggu sepanjang hari hanya diizinkan untuk memberikan 26 paket makanan. Itu berarti sampai saat ini, kami hanya bisa memberikan hanya beberapa ratus paket makanan," kata dia.
Ini adalah "setetes air di lautan" mengingat tingkat kebutuhan bagi penghuni kamp Yarmouk sebanyak 18.000 dan telah terkepung selama berbulan-bulan, tambah juru bicara tersebut.
UNRWA diberi mandat oleh Majelis Umum PBB untuk memberikan bantuan dan perlindungan kepada para pengungsi Palestina . Ini termasuk memperluas bantuan kepada warga sipil dalam kesulitan di kamp-kamp pengungsi Palestina di Suriah .
Sebelum konflik bersenjata di Suriah pada Maret 2011, Yarmouk yang terletak di pinggiran selatan kota Damaskus adalah rumah bagi lebih dari 160.000 pengungsi Palestina . Pada bulan Desember 2012, konflik di Suriah telah menyebabkan sedikitnya 140.000 pengungsi Palestina meninggalkan rumah mereka di Yarmouk. Kelompok oposisi bersenjata menguasai daerah itu, sementara pasukan pemerintah mengendalikan wilayah pinggiran.
Dalam empat bulan terakhir PBB dan organisasi lainnya berusaha membawa makanan dan bantuan medis bagi anak-anak kurang gizi, wanita dan orang tua yang kelaparan di Yarmouk, dan konvoi mereka gagal mencapai Yarmuk.
Kantor HAM PBB (OHCHR) mengatakan pekan lalu bahwa ada laporan dari sejumlah kematian akibat kelaparan, serta akibat konsumsi makanan busuk. Situasi ini diperparah oleh kurangnya listrik dan kekurangan air yang parah. Warga sipil juga terus terbunuh dalam pertempuran dan serangan udara sporadis.
Gunness mengatakan bahwa staf UNRWA beberapa hari terakhir menghadapi gangguan dan hambatan, termasuk proses oleh personel militer yang memeriksa daftar penduduk, serta mencari titik distribusi, menyebabkan warga berada pada resiko tinggi, termasuk harus menyeberangi garis depan pertempuran untuk menerima bantuan. (un.org)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...