PBB Prihatin Tertundanya Pemilihan Presiden di Lebanon
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengungkapkan “kekecewaan dan keprihatinan” atas tertundanya pemilihan presiden Lebanon, dan mendesak agar pemungutan suara tersebut digelar tanpa penangguhan.
Dalam deklarasi bulat pada hari Kamis (29/5), 15 negara anggota dewan mendesak parlemen “untuk menegakkan tradisi demokrasi di Lebanon dan bekerja keras guna memastikan pemilihan presiden digelar sesegera mungkin dan tanpa campur tangan pihak luar.”
Selama dua bulan terakhir, parlemen Lebanon menggelar lima kali sidang untuk memilih pengganti Presiden Lebanon, Michel Sleiman yang masa jabatannya berakhir pada 25 Mei lalu. Namun setiap kali sidang digelar, gagal mengambil keputusan, karena tisdak memenuhi quorum.
DK PBB mengatakan bahwa pihaknya menegaskan kembali dukungan penuhnya kepada pemerintah Lebanon untuk melaksanakan tugasnya dalam periode sementara ini, sepert disebutkan dalam penyataan di un.org.
Menurut DK, diperlukan juga dukungan internasional berkelanjutan bagi Lebanon dalam mengatasi masalah ekonomi, keamanan dan kemanusiaan. Namun Dewan juga mendesak semua pihak di Lebanon untuk menahan diri, dan tidak terlibat dalam krisis di Suriah.
Dewan mengimbau semua pihak Lebanon menjaga persatuan nasional dalam menghadapi upaya untuk merusak stabilitas negara. Dewan menekannya pentingnya memastikan stabilitas di Lebanon dan penghormatan penuh terhadap kedaulatan Lebanon, integritas teritorial, kesatuan, dan kemerdekaan politik.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...