PBB: Sub-Sahara Afrika Rawan Perekrutan Teroris
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Kawasan Sub-Sahara Afrika bisa menjadi wilayah subur perekrutan kelompok teroris. Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Sub-Sahara, Hiroute Guebre Sellassie, mengatakan hal itu di depan Dewan Keamanan PBB, hari Rabu (25/11).
"Sangat mengkhawatirkan bahwa pemuda dan perempuan di Sub-Sahara, yang merupakan mayoritas penduduk, adalah target perekrutan untuk menjadi anggota gerakan radikal. Sekita 41 juta pemuda di bawah 25 tahun di Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania dan Niger, hidup dalam keputusasaan dan beresiko terhadap radikalisasi atau migrasi," katanya.
Mereka mudah menjadi target kelompok radikal dan teroris, karena kemiskinan dan keterbelakangan. Oleh karena itu, Sellassie mengatakan perlunya bantuan internasional untuk meningkatkan pendidikan dan pekerjaan di wilayah Sahul sub-Sahara Afrika itu.
"Jika tidak meningkatkan akses pendidikan, lapangan kerja dan peluang bagi pemuda, saya khawatir Sahul akan menjadi pusat dari migrasi massal, dan rekrutmen dan pelatihan kelompok teroris dan individu. Seperti Anda tahu, pada akhirnya hal itu akan memiliki konsekuensi serius bagi perdamaian dan keamanan global," kata dia.
Menurut dia, hanya 56 persen anak-anak di Sahul itu memiliki akses pada pendidikan dasar, dan hanya 36 persen dari penduduk dapat membaca dan menulis. ‘’Perang melawan terorisme membutuhkan solidaritas internasional. Kemitraan global dalam memerangi terorisme bukan lagi pilihan, tetapi keharusan untuk bertahan hidup," kata dia.
Sellassie mengatakan bahwa pengedar narkoba juga berkolusi dengan kelompok bersenjata dan gerakan teroris untuk menjamin keamanan perjalanan dalam pertukaran keuntungan finansial. "Jika konflik harus dicegah di Sahul, perdagangan gelap, termasuk obat-obatan, senjata dan manusia juga harus dihentikan," katanya.
Dia mendesak agar Dewan Keamanan menggunakan mekanisme untuk memperluas mandat monitor yang lebih baik, laporan dan mencegah perdagangan narkoba di wilayah Sub-Sahara. Perdagangan ini membiayai teroris dan ketidakstabilan, dan harus dihentikan. (un.org)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...