PBB Usulkan Bentuk Misi Khusus Pemusnahan Senjata Kimia Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Ban Ki –moon, mengusulkan pembentukan misi yang kuat beranggota 100 orang untuk mengawasi katalogisasi dan pemusnahan senjata kimia Suriah. Hal itu disampaikan melalui surat kepada Dewan Keamanan, Senin (7/10).
Sementara itu, situasi yang belum menentu di Suriah diperkirakan akan mendorong lebih banyak pengungsi. PBB memperkirakan lLebih empat juta orang akan dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka pada tahun 2014 saat konflik makin meningkat.
Sekitar dua juta akan meninggalkan Suriah sebagai pengungsi, sedangkan 2,25 juta lainnya akan berpindah tempat di dalam negeri Suriah sendiri.
Akibat konflik bersenjata, lebih dari dua juta warga Suriah melarikan diri dan mengungsi di negara-negara tetangganya dan menghadapi masalah-masalah kemanusiaan. Jutaan lagi terlantar di dalam negeri Suriah sendiri.
Misi Khusus
Tentang misi khusu yang beranggota 100, Ban mengatakan bahwa misi akan meliputi inspektur senjata kimia internasional dan staf pendukung yang beroperasi di "lingkungan yang berbahaya.” Tugas tim akan dilakukan dalam tiga tahap dan berakhir 30 Juni 2014. Dan hal ini merupakan tim yang belum pernah dilakukan PBB.
Misi tersebut merupakan upaya bersama antara PBB dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang akan melakukan operasi yang sederhana.
Dijelaskan bahwa tim yang beranggota 19 orang dari OPCW dan 16 inspektur PBB sudah dikirim ke Suriah sebagai bagian dari tim pendahulu. Namun keseluruhan misi akan melibatkan sebanyak 100 orang, dan akan berbasis di Siprus.
Misi bersama itu untuk melaksanakan penghancuran senjata kimia yang dimiliki pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad pada pertengahan tahun 2014, sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang dikeluarkan pada 27 September tahun ini.
Tahap pertama tim akan melengkapi pemeriksaan awal, tahap kedua mengawasi pemusnahan berdasarkan produksi senjata kimia, prose pencampuran dan pengisian ke peralatan. Dan tahap ketiga akan memferifikasi dan memantau penghancuran senjata kimia yang lebih kompleks yang tersebar di kawasan konflik yang diperkirakan mencapai 1.000 metrik ton bahan senjata kimia.
Pengungsi Suriah
Arus pengungsi Suriah terus mengalir, karena konflik yang terus berkecamuk di sana. Perkiraan PBB sekitar empat jutas lebih akan mengungsi hingga tahun depan.
Perkiraan PBB saat ini adalah bahwa sekitar 3,2 juta warga Suriah akan menjadi pengungsi pada akhir tahun ini, kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Antonio Guterres. Dia menggambarkan hal itu sebagai "bencana kemanusiaan yang memalukan."
Perkiraan itu mengikuti pertemuan bulan lalu antara organisasi-organisasi kemanusiaan dan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Amman.
OCHA mengatakan pada pertemuan itu bahwa "eskalasi konflik dengan gangguan layanan penting dan erosi lebih lanjut dukungan mekanisme" adalah skenario yang paling mungkin untuk tahun 2014, dan memperingatkan peningkatan ancaman bagi pekerja kemanusiaan.
PBB memperkirakan bahwa 8,3 juta warga Suriah akan membutuhkan bantuan tahun depan, sehingga menempatkan beban lebih lanjut tentang sumber daya yang sudah meregang. (un.org / Antara)
Editor : Sabar Subekti
Buron Tersangka Kasus Judi Online W88 Ditangkap di Filipina
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Bareskrim Polri menangkap satu tersangka judi online (judol) yang masuk dal...