Loading...
INDONESIA
Penulis: Sabar Subekti 15:18 WIB | Rabu, 17 Juli 2024

PBNU Akan Panggil Lima Nahdiyin Yang Berkunjung dan Bertemu Presiden Israel

PBNU Akan Panggil Lima Nahdiyin Yang Berkunjung dan Bertemu Presiden Israel
Ketua PBNU, Savic Ali. (Foto: PBNU via Antara)
PBNU Akan Panggil Lima Nahdiyin Yang Berkunjung dan Bertemu Presiden Israel
Foto pertemuan Presiden Israel, Isaac Herzog, dengan orang-orang dari Indonesia, termasuk yang disebutkan sebagai warga NU (Nahdlatul Ulama). (Foto: Ist)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima warga NU (Nahdlatul Ulama) atau nahdiyin yang bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog, kemudian foto pertemuan itu viral di media sosial.

Savic Ali membenarkan rencana itu, dan menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut hanya untuk mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU. "PBNU akan memanggil mereka yang tercatat sebagai pengurus atau kader NU karena tidak semua yang ke sana itu kader NU," katanya, hari Senin (15/7) dikutip Antara.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf, mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima nahdiyin untuk dimintai keterangan.

"Penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," kata Gus Ipul itu dalam keterangan, hari Senin.

Gus Ipul mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom) serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.

"Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan," katanya.

Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, kata dia, bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.

Ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.

"Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU," katanya.

Menurut dia, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan Israel terhadap Palestina.

“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat-sangat tidak bijaksana, membingungkan, dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” katanya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home