PBNU Kecam Keras Kekerasan di Gaza
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf mengatakan pihaknya mengecam keras aksi militer tidak berperikemanusiaan yang terjadi di Gaza, Palestina.
"Umat Islam khususnya, dan bangsa Indonesia umumnya, ikut merasakan kepedihan luar biasa atas derita rakyat Palestina di Gaza yang hari-hari ini dibombardir serangan biadab negara zionis Israel," kata Slamet Effendy Yusuf melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu (12/7).
Slamet mengatakan apa pun alasannya serangan membabi buta itu tidak bisa dibenarkan. Masyarakat internasional harus menghentikan serangan tersebut sebelum korban semakin banyak.
"Dewan Keamanan PBB harus segera bersidang dan membicarakan serangan Israel atas Gaza sebelum meluas dan semakin frontal berupa pertempuran `head to head` antara pejuang Hamas dan tentara Israel," tuturnya.
Slamet mengatakan secara khusus dunia harus mendesak Amerika Serikat menghentikan agresi yang melanggar prinsip kemanusiaan ini.
Selain itu, seharusnya Liga Arab bisa diharapkan unjuk gigi dalam masalah tersebut. Namun, melihat kondisi dan situasi negara-negara tersebut, tampaknya tidak bisa banyak diharapkan.
"Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mungkin masih punya kekuatan dan daya desak untuk ikut terlibat upaya diplomatik untuk menghentikan brutalitas Israel," tuturnya.
Serangan-serangan udara Israel pada Jumat menewaskan enam warga Palestina, termasuk satu serangan ke rumah seorang pejuang Jihad Islam, kata sumber-sumber medis.
Lima warga Palestina, termasuk setidaknya seorang wanita, tewas ketika rumah seorang pejuang di Rafah, Gaza Selatan terkena serangan, dan 15 orang lainnya cedera, kata juru bicara badan urusan darurat Gaza Ashraf al-Qudya.
Satu serangan udara dilakukan sekitar satu jam sebelum menewaskan Anas al-Kass, 33 tahun, dari daerah Tel-el-Hawa Gaza City. Menurut Qudya, sekitar 95 warga Gaza tewas sejak Israel melancarkan "Operation Protective Edge" mulai Selasa untuk menghentikan serangan roket lintas perbatasan oleh kelompok-kelompok pejuang Palestina.
Serangan Israel ke Gaza, Palestina itu mendapat kecaman dari berbagai kalangan di Tanah Air, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengecam serangan Israel ke Gaza, Palestina dan menjadikannya sebagai salah satu agenda dalam rapat kabinet paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat.
Presiden dalam pengantarnya mengatakan, terus berupaya aktif untuk menghentikan aksi kekerasan tersebut dalam ranah diplomasi, baik di PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OKI) maupun Gerakan Non-Blok. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...