PD Menolak Perubahan Nama Jl. Merdeka, PDIP Setuju
JAKARTA, SATUHARAPAN - Partai Demokrat (PD) dengan tegas menolak perubahan nama Jalan Medan Merdeka Utara, Barat, Selatan, dan Timur menjadi nama-nama pahlawan bangsa. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PD Hayono Isman.
Hayono menilai perubahan nama Medan Merdeka tidak perlu karena kata "merdeka" sangat sakral. “Saya berpendapat rezim dan orde boleh berganti, pemimpin datang dan pergi, serta pemerintah selalu berganti, tapi kemerdekaan hanya satu kali,” kata Hayono.
Lebih lanjut Hayono meminta Tim 17 untuk mempertimbangkan dengan matang terlebih dulu sebelum mengganti nama Jalan Medan Merdeka. “Saya tidak masalah dengan nama-nama-nama para tokoh nasional, tapi tolonglah jangan ubah nama Jalan Medan Merdeka,” kata Hayono.
Hayono mengatakan, nama-nama tokoh nasional lebih baik diberikan untuk gedung-gedung atau bangunan-bangunan yang nantinya akan menjadi simbol saja, seperti misalnya Gelora Bung Karno. “Nanti kita buat saja gedung tertinggi di dunia di dekat Istana dan kita namakan Menara Ali Sadikin,” katanya.
Hal sebaliknya diungkapkan Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP Arif Wibowo. Arif menilai silakan saja mengubah nama Jalan Medan Merdeka dengan nama-nama tokoh nasional. “Seharusnya nama-nama para founding fathers kita seperti Soekarno dan Hatta menjadi nama jalan utama di seluruh Indonesia tidak hanya di Jakarta saja,” kata Arif.
Arif sendiri menilai tidak masalah nama Soeharto muncul sebagai nama pengganti salah satu nama jalan di Jalan Medan Merdeka. “Walau bagaimana pun juga kita harus menghargai jasa-jasa Soeharto dulu. Saya sendiri tidak sepaham dengan Soeharto namun sudahlah kita tidak perlu dendam karena semua ada masanya,” kata Arif.
Belum Mendesak
Sementara itu anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Gerindra Martin Hutabarat menilai, perubahan nama Jalan Medan Merdeka belum diperlukan.
“Saya tidak menentang perubahan nama Jalan Medan Merdeka namun saat ini saya nilai belum urgent. Sebaiknya kita bereskan saja dulu urusan kemacetan dan banjir di Jakarta,” kata Martin.
Menurut Martin, perubahan nama jalan tersebut hanya akan buang-buang biaya saja.
Editor : Bayu Probo
Berjaya di Kota Jakarta Pusat, Paduan Suara SDK 1 PENABUR Be...
Jakarta, Satuharapan.com, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya Muhammad Mashabi Jakarta Pusat menjadi ...