Loading...
INDONESIA
Penulis: Daniel Dedy Darsono 20:38 WIB | Kamis, 21 November 2013

PDIP: Langkah SBY Tepat Terhadap Australia

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanudin. (Foto: Ant)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanudin menyambut baik keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghentikan sementara kerjasama bidang militer dan intelijen dengan Australia. Meski begitu, TB Hasanuddin menilai keputusan itu terlambat diambil.

"Bagus ada kemauan dan ada keberanian mengambil keputusan, itu diharapkan sejak satu bulan lalu," kata Hasanudin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (21/11).

Hasanuddin menilai, perkembangan tersebut sebagai dinamika yang biasa dalam hubungan internasional. "Saya tetap optimis, pada akhirnya hubungan Indonesia dan Australia akan kembali terjalin," tutur Hasanuddin.

Keputusan SBY, lanjut Hasanudin, menunjukan kepada Australia bahwa Indonesia masih memiliki harga diri dan kedaulatan. "Jika Australia tetap tidak mengubah sikapnya, pemerintah tidak perlu ragu-ragu bersikap lebih keras," kata Hasanuddin.

"Kalau perlu yang lainnya juga dihentikan sementara, misalnya imigrasi, perdagangan, tidak usah kirim sapi lagi. Demi sebuah kedaulatan kita harus keras," tegas politisi PDIP tersebut.

Lebih lanjut, Hasanudin meminta agar diplomat Australia di Indonesia menyadari keseriusan masalah ini. Untuk itu, dirinya meminta agar para diplomat tersebut tahu diri dan segera pulang ke negerinya," ujar Hasanuddin.

"Kalau menurut hemat saya, supaya tidak malu ngepak barang saja," tandas Hasanuddin..

Seperti diberitakan, Presiden SBY memutuskan untuk menghentikan sementara sejumlah kerja sama dengan Australia. Antara lain kerja sama pertukaran informasi dan pertukaran intelijen, latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia, serta operasi militer gabungan (coordinated military operation) untuk mengatasi penyelundupan manusia (people smuggling). 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home