Pedagang Daging Minta Pemerintah Turunkan Harga Sapi
BEKASI, SATUHARAPAN.COM - Pedagang daging sapi meminta pemerintah untuk menurunkan harga jual hewan sapi di pasaran supaya tidak berpengaruh terhadap harga daging sapi segar yang dijual di tingkat konsumen.
Seperti dilansir sapibagus.com, pada hari ini (2/7), sapi kelas A 160-200 kilogram seharga Rp 15.000.000-Rp 16.000.000 sedangkan sapi kelas B 201-250 kilogram seharga RP 17.000.000-Rp 18.000.000. Pedagang daging sapi, Aja (43 tahun) mengaku, harga daging sapi segar ikut naik karena harga jual sapi cukup tinggi.
“Inginnya diturunkan. Harga sapinya diturunkan. Daging dari mana kalau tidak dari sapinya? Dari sapinya bukan dagingnya yang diturunkan, daging pasti turun, tapi sapinya naik terus,” kata Aja kepada satuharapan.com, di Bekasi, hari Sabtu (2/7).
Sementara itu, harga daging sapi menjelang lebaran H-4 di tingkat konsumen, khususnya di Pasar Pintu Air, Kelurahan Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rp 140.000 per kilogram (Kg).
“Daging paha yang Rp 140.000 per kilogram, yang biasa Rp 130.000 per kilogram,” kata Aja.
Pedagang daging yang sudah berjualan sejak 1998 itu mengaku harga daging sapi naik beberapa hari belakangan ini karena harga jual dari rumah potong hewan (RPH) mencapai Rp 90.000 per kilogram.
“Sekarang bagaimana di Bandar (daging). Kalau orang pasar bergantung pada bagaimana di jagal, bandar-bandar itu. Kalau dari jagal tidak naik, otomatis pasar juga tidak naik. Harga potongan (dari RPH) sudah Rp 90.000-an,” kata Aja.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah meminta harga daging sapi dijual hingga Rp 80.000-Rp 85.000 per kilogram. Namun hingga hari ini, harga daging di tingkat konsumen Rp 140.000 per kilogram.
Pedagang daging sapi ini memperkirakan harga daging akan naik lagi hingga lebaran mendatang. Dia mengaku pasrah karena kenaikan harga daging dipengaruhi harga dari RPH.
“Dari jagal (harga daging) sudah naik. Bukan saya yang menaikkan harga. Dari sana naik, masa di sini tidak dinaikkan. Ya kan? Otomatis (naik) dari atas dulu. Per kilogram naiknya Rp 2.000,” dia menegaskan.
Aja berharap harga daging sapi bisa segera turun sebelum hari lebaran pada tanggal 6-7 Juni 2016. “Ya jangan sampai lebaran harga naik. Kasihan konsumen. Yang membeli orang yang berjualan, warung, tidak kejangkau,” katanya.
Pada hari Jumat (1/7) harga daging sapi menjelang lebaran H-5 di tingkat konsumen, khususnya di Pasar Seroja, Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat, dijual masih cukup tinggi Rp 130.000 per kilogram.
Versi Pemerintah Sudah Turun
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan harga daging beku maupun daging sapi segar sudah turun di bawah Rp 80.000 per kilogram meskipun belum terjadi di seluruh daerah.
"Yang terpenting sekarang program Pak Presiden harga di bawah Rp 80.000 per kilogram jadi kenyataan, meski belum seluruhnya," kata Amran usai acara penyerahan zakat di Istana Negara Jakarta, hari Kamis (30/6).
Mentan menyebutkan meskipun di sejumlah daerah ada yang harganya mencapai Rp 120.000 per kilogram namun sudah ada yang harganya Rp 76.000, Rp 75.000, Rp 85.000, Rp 100.000 per kilogram.
Amran mengaku bahwa dirinya baru saja melakukan peninjauan di sejumlah pasar untuk mengecek harga daging itu. "Aku habis dari pasar tadi subuh," katanya.
Menurut dia, penurunan harga tersebut sudah tembus atau masuk ke lapak-lapak di pasar.
Mengenai kebutuhan pokok lain, Mentan mengatakan dalam posisi cukup dan aman. "Stok beras aman, hampir dua kali lipat, harga bawang sudah turun, yang lain aman," kata Amran
Pada hari Kamis (30/6), Mentan Amran Sulaiman blusukan memantau harga daging sapi di tiga pasar antara lain Pasar Cipulir. Pukul 05.30 WIB Amran tiba di Pasar Cipulir, Jakarta Selatan.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...