Pegiat HAM Paksitan Dibunuh
KARACHI, SATUHARAPAN.COM – Pegiat hak asasi manusia Pakistan, Sabeen Mahmud, ditembak orang bersenjata tak dikenal di Karachi, Pakistan, hari Jumat (24/4). Sabeen adalah Direktur The Second Floor (T2F), lembaga yang memberi ruang terbuka bagi dialog menganai berbagai isu.
Sabeen, didampingi ibunya, meninggalkan kantor T2F pada hari Jumat, setelah pukul 21.00 malam dan sedang dalam perjalanan pulang ketika dia ditembak oleh orang bersenjata tak dikenal, kata sumber seperti dikutip media setempat, Dawn News.
Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Dokter mengatakan mereka mengambil lima proyektil peluru dari tubuhnya, di Jinnah Postgraduate Medical Centre. Ibunya juga menderita luka tembak dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Disebutkan dia dalam kondisi kritis.
T2F pada hari Jumat menyelenggarakan dialog tentang Balochistan. T2F dipandang sebagai ruang komunitas untuk dialog terbuka yang muncul dari gagasan Sabeen. Dalam sebuah wawancara dengan Aurora, dia menyebut lembaga itu sebagai "ruang inklusif di mana setiap orang bisa merasa nyaman."
Di tempat itu juga dikelola sebuah toko buku dan kafe, menyusul model budaya kedai kopi yang tumbuh di Lahore dan Karachi. Disebut sebagai The Second Floor atau T2F, karena semua orang menyebutnya demikian. Dan dalam situsnya bahwa lembaga itu lahir dari keinginan untuk mendorong perubahan transformasi dalam masyarakat Pakistan perkotaan.
Pemimpin Gerakan Muttahida Qaumi, Nasreen Jalil, ketika berbicara dengan Dawn News, mengecam pembunuhan terhadap Sabeen Mahmud dan menuntut pemerintah untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Polisi menyelidiki mobil Sabeen Mahmud. (Foto: dari Dawn News)
Ketua Menteri, Sindh Qaim Ali Shah, meminta perhatian pada kejadian itu, dan meminta polisi menyampaikan laporan tentang pembunuhan brutal itu.
Sabeen Mahmud dikenal sebagai aktivis perdamaian yang mempunyai mimpi besar mengubah dunia menjadi lebih baik melalui internet dan teknologi komunikasi dan T2F adalah bagian dari mimpi itu.
Dia mendirikan T2F sebagai bagian dari kegiatan non-profit di bawah payung Peace Niche, dan T2F diluncurkan pertama pada tahun 2007.
Lembaga itu mengorganisir pembicaraan, diskusi, pameran, acara hackathon yang merupakan stand up comedy pertama di Pakistan dengan tokoh seniman lokal dan internasional. Banyak penulis dan aktivis dan banyak orang merasa penting untuk menghadiri acara ini di T2F. Sabeen Mahmud bekerja siang dan malam menggalang dana dan memasarkan kegiatan untuk memenuhi biaya pemeliharaan gedung.
Pemain sitar dan pendiri anggota amatir dari Konferensi Musik All Pakistan menyelenggarakan program musik di tempat itu dan juga memberi ruang untuk pendidik musik.
Selain konflik berdarah berlatar belakang sektarian yang melanda Pakistan, negara ini juga memiliki daftar panjang pembunuhan terhadap aktivis HAM, termasuk usaha pembunuhan pada pemenang Nobel Perdamaian, Malala Yousafzai.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...