Pejabat Daerah RRT Dicopot dari Jabatan, Sering Main Golf
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Wakil Wali Kota Wuyishan di Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) bagian Selatan, Lin Chunsong, telah dicopot dari jabatannya karena ketahuan sering bermain golf.
“Lin bermain golf 163 kali dari 18 Juni 2013 sampai 16 Agustus 2015, termasuk 12 kali selama waktu kerja. Dia juga membiarkan orang lain membayar biaya untuk permainan,” kata pihak berwenang setempat yang menolak disebut namanya, seperti tertuang di pernyataan resmi Komisi Sentral Inspeksi Disiplin Biro Partai Komunis RRT (CCDI) dan dikutip Xinhua, hari Senin (21/12).
Atas perbuatan tersebut, Komisi Sentral Inspeksi Disiplin Biro Partai Komunis RRT menegaskan saat ini Lin dicopot dari jabatannya namun belum ada kepastian tentang jabatan baru. Selain Lin, pejabat lain yang diberi sanksi karena bermain golf yakni Li Jian, Wakil Kepala Administrasi Penerbangan Sipil RRT.
Pimpinan pusat Komisi Sentral Inspeksi Disiplin Biro Partai Komunis RRT memperkenalkan aturan pada akhir 2012 untuk melarang pemborosan dan hedonisme. Pada bulan Oktober 2015, aturan partai direvisi dan melarang anggota menggelar pernikahan atau pemakaman dengan mewah dan megah. Selain itu Biro Partai Komunis RRT juga melarang anggotanya mendapatkan keanggotaan di klub eksklusif melalui cara-cara yang tidak benar.
Beberapa bulan sebelumnya, Komisi Sentral Inspeksi Disiplin Biro Partai Komunis RRT memberikan beberapa sanksi tegas antara lain kepada Wakil Wali Kota Shanghai, Zhou Bo, yang diberi peringatan karena menghadiri jamuan makan dibayar dengan uang rakyat.
Selain itu Wakil Kepala Biro Perpajakan Lokal, kota Hubei, Deng Guoqiang, juga telah dicopot dari jabatannya karena menghadiri jamuan makan dan klub hiburan malam. Ia dinyatakan melanggar aturan partai.
Komisi Sentral Inspeksi Disiplin Biro Partai Komunis RRT juga sudah menghukum Zhang Jianfei, Wakil Gubernur Provinsi Hunan, dan Zhou Jing, Kepala Hubungan Masyarakat kota Binzhou di Provinsi Shandong yang menerima peringatan serius karena mengatur perjalanan dan jamuan makan malam dengan uang rakyat.
Pencegahan Korupsi RRT: Film
Selain dengan cara penindakan, Partai Komunis RRT mengupayakan cara lain yakni pencegahan dengan pembuatan film yang dibuat berdasarkan kasus korupsi besar di tahun 1950-an, dan saat ini sudah memulai proses pengambilan gambar.
Shen Yue, sutradara film, mengharapkan hari Sabtu (19/12), film dapat berfungsi sebagai pencegahan bagi setiap anggota Partai Komunis Tiongkok dan bagi rakyat Tiongkok secara keseluruhan agar tidak berbuat korupsi. Sebab, saat ini ada keprihatinan bahwa korupsi telah mulai menggerogoti kesadaran bangsa di tengah kampanye anti-korupsi menyapu bangsa.
Yue menyebut film didasarkan pada kasus korupsi Liu Qingshan dan Zhang Zishan, dua pejabat senior partai yang salah contoh awal negara korupsi modern. Keduanya dieksekusi pada tahun 1952.
Liu dan Zhang yang mengumpulkan kekayaan haram yang berharga mahal, menurut Yue, bisa memberi pakaian yang cukup untuk berpakaian lebih dari setengah juta warga RRT tidak mampu.
Film ini akan dirilis pada tahun 2016. Yue mengharapkan, film sebagai kampanye antikorupsi RRT yang terus menerus dikumandangkan dan menyebarkan pesan perang melawan korupsi.
Wang Xingdong, penulis skenario film, menjelaskan bahwa film yang akan digunakan untuk memerangi korupsi diproduksi mengadaptasi budaya setempat, dan bertujuan menghukum pelaku tindak kejahatan sekaligus mempromosikan keadilan. (xinhuanet.com).
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...