Pejabat Senior Rusia Mengkonfirmasi Bashar al Assad di Moskow
Nehammer mengatakan Austria akan mendukung warga Suriah yang ingin kembali setelah al Assad jatuh.
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat senior Rusia mengatakan kepada penyiar Amerika Serikat, NBC, pada hari Selasa (10/12) bahwa pemimpin Suriah yang digulingkan Bashar al Assad sedang ditampung di Rusia, memberikan konfirmasi publik pertama Moskow tentang keberadaannya.
Al Assad diangkut ke Rusia "dengan cara yang paling aman" di tengah keruntuhan rezimnya yang tiba-tiba saat pasukan oposisi berlomba menuju Damaskus, kata wakil menteri luar negeri, Sergei Ryabkov.
Kremlin awalnya menolak mengomentari laporan di media pemerintah Rusia bahwa al Assad telah diberikan suaka di negara itu.
Moskow telah lama mendukung pemerintahannya dalam perang saudara Suriah.
Ryabkov tidak merinci di mana tepatnya al Assad berada di Rusia, dengan mengatakan, "Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi dengannya saat ini."
"Akan sangat salah jika saya menguraikan apa yang terjadi dan bagaimana hal itu diselesaikan," katanya.
Al Assad melarikan diri dari Suriah saat koalisi oposisi menyerbu ibu kota Damaskus selama akhir pekan, mengakhiri lima dekade pemerintahan brutal klannya pada hari Minggu (8/12).
Ia mengawasi tindakan keras terhadap gerakan demokrasi yang meletus pada tahun 2011, memicu perang yang menewaskan 500.000 orang dan memaksa separuh negara meninggalkan rumah mereka, jutaan dari mereka mencari perlindungan di luar negeri.
Serangan oposisi yang baru, yang diluncurkan akhir bulan lalu, berhasil menembus garis depan konflik yang telah lama membeku, dengan para pejuang oposisi merebut ibu kota pada hari Minggu.
Ketika ditanya apakah al Assad akan diserahkan untuk diadili atas serangkaian kejahatan yang dituduhkan kepadanya dan pemerintahannya -- termasuk penghilangan kritikus dan penggunaan senjata kimia -- Ryabkov menjawab bahwa "Rusia bukan pihak dalam konvensi yang membentuk Mahkamah Pidana Internasional."
Rusia mempertahankan pangkalan angkatan laut dan udara di Suriah, meskipun masa depan mereka kini tidak pasti setelah jatuhnya al-Assad.
Pengungsi Suriah Dibantu Pulang
Austria akan mendukung warga Suriah yang ingin kembali sekarang setelah oposisi merebut Damaskus dan Presiden Bashar al Assad telah melarikan diri, kata Kanselir Karl Nehammer pada hari Selasa (10/12). "Jatuhnya rezim Assad mengubah situasi keseluruhan di Suriah. Negara ini sekarang membutuhkan warganya," tulis Nehammer di platform media sosial X. "Kami akan mendukung semua orang, yang ingin kembali ke tanah air mereka," tambahnya.
Pemerintah Austria pada hari Senin mengatakan telah menghentikan pemrosesan aplikasi suaka oleh warga Suriah. Nehammer, dari Partai Rakyat konservatif (OVP) yang memiliki garis keras terhadap imigrasi, tengah dalam pembicaraan koalisi dengan dua partai lain untuk membentuk pemerintahan setelah pemilihan umum pada bulan September.
Reaksi publik terhadap masuknya warga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara selama krisis migrasi tahun 2015-2016 terus memicu dukungan bagi kaum sayap kanan dan konservatif Austria. (AFP/Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...